REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI dari Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono mengkritik kepergian Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat. Menurutnya, seharusnya presiden tidak meninggalkan Indonesia, mengingat banyak masalah besar yang sedang terjadi.
Ia menilai kepergian Jokowi ke AS sebagai bentuk tindakan yang tak bertanggung jawab. Seharusnya presiden lebih fokus dalam mencari solusi berbagai masalah, mulai dari masalah ekonomi, politik, hukum hingga kabut asap yang semakin menyiksa rakyat Indonesia.
"Presiden Jokowi tidak bertanggung jawab terhadap RAPBN, Tidak tanggung jawab masalah kabut asap, Tidak tanggung jawab tehadap ekonomi yang lemah, Tidak tanggung jawab terhadap kegaduhan politik serta tidak tanggung jawab mengenai amburadulnya hukum," tegasnya dalam keterangan pers.
Politikus Gerindra itu mengatakan, Jokowi seharusnya bisa mencontoh sikap mantan Presiden BJ Habibie,dalam berupaya mengembalikan nilai tukar rupiah yang terpuruk pada tahun 1997/1998.
Saat itu, Habibie sama sekali tidak melakukan kunjungan keluar negeri, bahkan ia tetap selalu berada di Jakarta. Hasilnya, Habibie berhasil memperkuat nilai tukar rupiah saat itu.
"Seharusnya Jokowi tidak ke luar negeri dan meninggalkan tanggung jawab, Jokowi mestinya fokus membenahi permasalahan yang runyam dalam negeri," katanya.
"Apalagi tidak ada poin penting untuk dibahas dengan AS. Ke AS bahas Microsoft, facebook atau lebih bahas masalah digital yang sebetulnya tidak mendesak dan belum begitu dibutuhkan Masyarakat Indonesia," jelasnya.