Ahad 25 Oct 2015 20:19 WIB

Penyerapan Pupuk Urea Melambat Akibat Kemarau

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ilham
Produksi pupuk urea di PT Pusri.
Foto: Republika/Maspril Aries
Produksi pupuk urea di PT Pusri.

REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK -- PT Pupuk Kujang Cikampek, Karawang, Jawa Barat mengklaim penyerapan pupuk urea saat musim kemarau 2015 ini melambat. Pasalnya, hampir di semua daerah di Jawa Barat dilanda kekeringan sehingga penyerapan pupuk kurang optimal.

Meski demikian, perusahaan BUMN ini terus menggenjot produksi pupuk bersubsidi untuk mengantisipasi lonjakan permintaan saat musim penghujan nanti.

Sekertaris PT Pupuk Kujang Cikampek, Iyus Rusmana mengatakan, pemerintah telah mengalokasikan kebutuhan pupuk subsidi untuk Jawa Barat sebanyak 583 ribu ton urea pada tahun ini. Sampai sekarang, yang telah terserap 85 persennya.

Menurut Iyus, penyerapan terbesar, terjadi pada tri wulan pertama 2015. Memasuki kemarau, penyerapannya mengalami penurunan. "Karena penyerapannya turun, stok pupuk subsidi cukup melimpah," ujarnya kepada Republika.co.id, akhir pekan kemarin.

Saat ini, stok pupuk urea mencapai 100 ribu ton. Stok ini disimpan di gudang lini III atau sudah ada di setiap kabupaten. Tujuannya, supaya bisa lebih terjangkau oleh petani. Dengan begitu, bila sewaktu-waktu terjadi lonjakan permintaan, urea sudah tersedia di masing-masing daerah.

Majaner Humas PT Pupuk Kujang Cikampek, Ade Cahya Kurniawan mengatakan, pihaknya optimis, bila sampai akhir tahun penyerapan Urea bisa 100 persen. Apalagi, bila akhir tahun ada hujan, maka diprediksi akan terjadi lonjakan permintaan Urea di awal 2016 mendatang.

"Tak hanya Urea, penyerapan pupuk lainnya seperti NPK dan organik juga melambat di musim kemarau," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement