REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Kampanye Walhi Nur Hidayati menyatakan proses water bombing tak efektif untuk memadamkan api yang membakar lahan gambut. Sebab air yang disiramkan tak menyentuh hingga permukaan terdalam lahan gambut.
"Air hanya menyentuh bagian teratas saja. Jadi sumber api di bagian bawah tidak ikut mati apinya," ujarnya, Sabtu (24/10).
Bahkan, ungkapnya, dengan pelaksanaan water bombing justru menjadi kontraproduktif karena api yang padam sebagian membuat asap semakin pekat.
"Lebih baik mengoptimalkan sekat kanal agar air tidak keluar dari area gambut," jelasnya.
Dia menyebutkan sekat kanal adalah penting karena dapat menjaga area gambut tetap basah.
"Para Korporasi nakal membuat kanal hingga dua juta kilometer di seluruh Indonesia. Jelas upaya tersebut membuat lahan gambut menjadi kering," kata dia.