Sabtu 24 Oct 2015 04:43 WIB

Masuk Sekolah, Jakarta akan Berlakukan Wajib Vaksin

Rep: c26/ Red: Ani Nursalikah
Vaksin (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Rogelio V Solis
Vaksin (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut kesadaran warga akan pentingnya vaksinasi masih belum maksimal. Kebanyakan para orang tua beralasan lupa memvaksin anaknya.

"Payah (kesadaran orang tua). Kadang orang tua lupa kan, akta saja bisa lupa," kata Basuki usai memberikan sambutan dalam Advokasi dan Sosialisasi Imunisasi Muslimat Nahdhatul Ulama di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (23/10).

Karenanya ia ingin mendorong warga paham akan pentingnya vaksinasi bagi kesehatan. Pihaknya telah memberlakukan peraturan wajib vaksin untuk masuk sekolah. Jika tidak ada surat keterangan telah mendapatkan vaksin, maka anak tidak boleh diterima bersekolah.

Ahok, sapaan akrabnya, menyebut kondisi demikian diberlakukan untuk memaksa orang tua sadar memberikan vaksin kepada anaknya. Ia mengaku pihaknya akan terus mengupayakan pencegahan penyakit lewat vaksin. Mengingat bahaya terjangkit penyakit bersumber dari banyak hal.

"Dunia kan tambah kotor, tambah bahaya, penyakit macam-macam. Jadi kalau tiga tahun sudah kita vaksin, ke depannya akan lebih sehat," ujarnya.

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku sungguh-sungguh berupaya meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Ia akan menggratiskan vaksin bagi warga Ibu Kota.

Ia mengapresiasi Muslimat NU yang mendukung gerakan vaksinasi. Ia pun berharap banyak pihak yang semakin berperan aktif membantu pemerintah menyadarkan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement