REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sudah ada rencana berlapis evakuasi korban asap kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan.
Pilihan pertama, adalah para korban asap tetap tinggal di dalam kota dan disediakan shelter pengungsian yang diberikan ruangan penjernih udara dan air.
Nantinya, kalau tetap tidak bisa tertangani maka akan dilakukan evakuasi para korban dengan dipindahkan keluar dari wilayah yang terkepung kabut asap.
"Misal korban asap di Kalimantan akan dipindahkan ke daerah Banjarmasin yang masih belum terlalu kena dampak," katanya di Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (23/10).
Bila kedua langkah tersebut masih belum bisa tertangani, maka pihaknya akan menyiapkan kapal TNI untuk mengevakuasi para korban asap, tiga kapal akan ditaruh di wilayah Sumatera dan tiga kapal akan ditaruh di wilayah Kalimantan. Selain itu, akan juga disediakan satu kapal rumah sakit bila memang dibutuhkan.
Kepala Satuan Angkatan Laut, Laksamana Ade Supandi mengatakan TNI Angkatan Laut sudah memberangkatkan dua kapal perang untuk tempat evakuasi korban asap akibat kebakaran lahan dan hutan (karhutla) terutama untuk para korban rentan seperti anak dan bayi di Sumatera dan Kalimantan.
"Sudah diberangkatkan dua kapal jenis landing platform dock (LDP) KRI Banda Aceh-593 dan KRI Teluk Jakarta pada hari ini dari Kolinamil menuju Banjarmasin," jelas Ade.