Jumat 23 Oct 2015 17:08 WIB

Saban Hari 6.700 Ton Sampah Jakarta Diangkut ke Bekasi

Rep: C26/ Red: Karta Raharja Ucu
TPU Bantar Gebang
TPU Bantar Gebang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DKI Jakarta disebut melanggar perjanjian pembuangan sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji mengakui volume sampah dari Ibu Kota yang diangkut ke Bantar Gebang sangat tinggi.

Dalam satu hari sekitar 6.300 - 6.700 ton sampah Jakarta diangkut ke Bantar Gebang. Padahal, dalam perjanjian Pemprov DKI dan Pemkot Bekasi, volume sampah yang diizinkan untuk diangkut ke Bantar Gebang sekitar 2.000-3.000 ton per hari.

Namun, ujar dia, kondisi demikian berlaku jika sudah adanya Intermediete Treatment Facility (ITF). Sayangnya proyek tersebut belum bisa terealisasi.

"Kalau melanggar sih memang sesuai master plan perjanjian ya 2.000-3.000 ton per hari," kata Isnawa saat ditemui di kantornya Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (22/10).

Namun ia menyebut itu perjanjian jika sudah dibangun ITF untuk pengolahan sampah. Hanya saja pada kenyataannya proyek ITF belum bisa direalisasikan.

Saat ini ia mengakui DKI tidak bisa berbuat banyak untuk menekan jumlah sampah tersebut. SEbab, jika tidak diangkut ke Bantar Gebang, Jakarta bisa penuh dengan sampah.

Karenanya, ia menyebut wajar jika anggota DPRD Kota Bekasi protes dengan begitu banyaknya sampah dari Jakarta. Hal ini harus menjadi introspeksi warga Ibu Kota untuk mulai mengurangi pola konsumsi terutama barang-barang yang tidak bisa didaur ulang. "Saya kira wajar jadi bahan introspeksi buat kita," ujarnya.

Selain itu ia mengatakan hal yang bisa dilakukan saat ini adalah mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya pemilahan dan daur ulang sampah. Masyarakat bisa memilah sampah menjadi organik dan anorganik.

Sampah organik bisa dimanfaatkan menjadi kompos alami. Sementara anorganik dapat didaur ulang atau ditukar ke bank sampah, katanya

Sebelumnya anggota DPRD Bekasi, Aryanto protes dengan volume sampah Ibu Kota yang melebihi 5.000 ton per harinya. Bahkan untuk membahas ini, ia berencana memanggil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Sampah DKI yang dikirim ke Bantar Gebang mencapai 6.300-6.700 ton per harinya. Kondisi ini meningkat dibandingkan tahun lalu sekitar 5.300 ton per hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement