Jumat 23 Oct 2015 10:57 WIB

'Mbah Hasyim Klimis, Wangi, Rapi, tak Berjenggot'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Indah Wulandari
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj memberikan pidato dalam acara mengenang sejarah resolusi Jihad NU di Jakarta, Kamis (22/10)
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj memberikan pidato dalam acara mengenang sejarah resolusi Jihad NU di Jakarta, Kamis (22/10)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penulis Buku Guru Sejati Hasyim Asy'ari Masyamsul Huda mengatakan, lukisan KH Hasyim Asy'ari yang dipajang sebagai backdrop di Tugu Proklamasi dalam rangka pencanangan Hari Santri sebaiknya tak perlu dijadikan polemik.

Sebab lukisan itu sudah sesuai dengan gambaran sang pendiri Nahdlatul Ulama tersebut. Lukisan ini sudah dikonfirmasi oleh KH Hamid Baidlowi dan Bulkin (khadam Mbah Hasyim yang ikut ditangkap tentara Jepang).

"Bapak saya, Ahmad Riyadi (anak salah satu pengawal Mbah Hasyim) juga mengonfirmasi kalau Mbah Hasyim itu penampilannya selalu klimis, wangi, rapi dengan jas kerah Shanghai warna abu-abu pekat. Lukisan itu sudah benar, Mbah Hasyim itu klimis tak berjenggot," katanya, Jumat (23/10).

Rumah kakek, ujar Masyamsul, jaraknya kurang lebih 200 meter dari rumah Mbah Hasyim. "Jadi bapak saya kadang bertemu dengan Mbah Hasyim, beliau disebutkan selalu terlihat rapi, klimis, tanpa jenggot."

Kalau rumahnya dekat, insya Allah lebih jelas penglihatannya karena telah bertemu. "Bapak saya usianya  91 tahun, namun tidak pikun, beliau merupakan santri Tebuireng, jadi ingat betul kalau Mbah Hasyim itu tak berjenggot dan selalu klimis."

"Makanya tak perlu ada protes lagi soal jenggot Mbah Hasyim dicukur. Sesungguhnya kami tak pernah mencukur jenggot beliau dalam lukisan karena memang beliau tak berjenggot," kata Masyamsul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement