Jumat 23 Oct 2015 05:02 WIB

Luhut: Kebakaran Hutan Harus Dihadapi Bersama

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Hazliansyah
Kabut asap menyelimuti Sungai Kahayan, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Ahad (18/10).
Foto: Antara
Kabut asap menyelimuti Sungai Kahayan, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Ahad (18/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan meminta semua pihak tidak saling menyalahkan dalam menanggapi bencana kabut asap ini. Ia menegaskan kebakaran hutan adalah masalah bersama yang harus diselesaikan oleh berbagai instansi pemerintah.

''Kita jangan berdebat terus siapa salah siapa benar, tapi yang paling penting bahwa perintah Presiden kali ini yang terkait kemanusiaan, kita harus laksanakan dengan segera. Mari kita bersama-sama mengerahkan semua kekuatan untuk mengatasi persoalan kebakaran hutan ini,'' kata Luhut dalam laman Facebooknya, Kamis (22/10).

Bahkan Luhut sudah memperhitungkan kemungkinan untuk menggunakan kapal perang TNI ataupun kapal PT Pelni sampai situasinya mereda. Ia juga meminta Menkominfo melakukan sosialisasi tentang semua langkah-langkah pemerintah yang dilakukan dalam menangani masalah ini, melalui jaringan TVRI, RRI, ataupun jaringan radio dan televisi swasta.

''Sesuai instruksi perintah Bapak Presiden, saya minta kepada Menlu untuk melihat kemungkinan bantuan-bantuan dari luar, seperti dari Kanada yang punya pengalaman dengan gambut,'' ujar dia.

Luhut menambahkan, TNI dan Polri akan dilibatkan lebih jauh lagi, yakni dengan diberi tanggung jawab lebih luas dalam bentuk operasi teritorial dalam rangka meminimalisir dampak dari kebakaran hutan.

Selain itu, pihaknya sudah memperhitungkan masalah pertanian, yakni supaya jangan sampai masyarakat setempat kekurangan makan. Termasuk memperhitungkan masalah listrik agar jangan sampai listrik padam sehingga menyebabkan alat-alat untuk menjernihkan udara menjadi tidak berfungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement