REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Otoritas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru menyatakan aktivitas penerbangan baik rute domestik dan internasional kembali lumpuh setelah 78 jadwal dibatalkan maskapai akibat asap.
"Sampai jam 21.00 WIB malam ini, sudah batal total 78 penerbangan dengan jarak pandang terakhir sekitar 300 meter," papar Airport Duty Manager Bandara Internasional SSK II, Ongah Hasnan di Pekanbaru, Rabu.
Ongah berujar, kondisi lumpuhnya bandara setempat juga dialami pada Senin (19/10), setelah maskapai terpaksa membatalkan 78 penerbangan baik menuju atau dari Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Pada Selasa (20/10), dari 70 penerbangan sesuai jadwal, empat penerbangan diantaranya terbang karena kondisi cuaca cukup baik atau berada 1.000 meter pada siang hari, sedangkan 66 penerbangan lain dinyatakan batal oleh maskapai.
"Jarak pandang malam ini sangat buruk, mulai dari tadi pagi. Sehingga tidak terdapat satu pesawat pun yang berani terbang dari bandara asal," terang dia.
Terakhir pihaknya mendapat pemberitahuan pembatalan keberangkatan dari maskapai Lion bahwa JT-296 dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng batal diberangkatkan. "Pesawat JT-296 untuk nginap di Pekanbaru, tapi terakhir batal. Sehingga penerbangan untuk besok pagi dari Pekanbaru ditiadakan," ucapnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan sebagian daerah di Provinsi Riau, Rabu (21/10), diselimuti kabut asap pekat dengan jarak pandang berkisar 200 meter hingga 900 meter akibat asap kiriman di Sumatra.
Data BMKG diterima Antara pukul 16.00 WIB kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan terparah terpantau di Pelalawan dan Kota Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu yang menyebabkan jarak pandang berkisar 200 meter. "Selanjutnya di Dumai dan Pekanbaru jarak pandang berkisar 300 meter," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin.