REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN –- PT Indonesia Power yang merupaka anak perusahan dari BUMN PT PLN (Persero), membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) di dua desa di Kabupaten Pekalongan. Dimulainya pembangunan PLTM dilakukan dengan acara peletakan batu pertama oleh Bupati Amat Antono di Desa Lambur Kecamatan Kandangserang, Rabu (21/10).
Plt Direktur Utama PT Indonesia power, Antonius RT Artono, dalam kesempatan itu menyatakan, PLTMH akan dibangun di dua tempat, yakni Desa Lambur dan Harjosari. Kedua PLTM ini, memanfaatkan aliran sungai Genteng yang mengalir di kedua desa tersebut. ''Bila sudah selesai dibangun, PLTM Lambur akan menghasilkan tenaga listrik sebesar 8 Mega Watt, sedangkan PLTM Harjosari akan menghasilkan 9,9 Mega Watt,'' kata dia.
Menurutnya, daya listrik sebesar itu cukup besar karena akan mempu memenuhi kebutuhan sekitar 1,5 juta rumahtangga. Untuk itu, dia meminta dukungan dari masyarakat setempat agar pembangunan PLTM tersebut bisa berjalan lancar.
Artono tidak menyebutkan beapa biaya yang dialokasikan untuk membangun PLTM tersebut. Namun dia menyebutkan, rekanan akan membangun PLTM merupakan gabungan dari perusahaan BUMN PT Hutama Karya, dan PT Guggler.
Dia menambahkan, proyek PLTM yang dibangun tersebut merupakan salah satu program dari Kementrian ESDM untuk mengembangkan kelistrikan berbasis non Bahan Bakar Minyak (non BBM). ''PT Indonesia Power yang merupakan anak perusahaan milik PLN dan memiliki visi dan misi membangun pembangkit listrik ramah lingkungan, wajib membantu PT PLN mewujudkan hal tersebut. Bahkan proyek di Kabupaten Pekalongan ini diharapkan bisa menjadi contoh pengembangan proyek sejenis di Indonesia,” terangnya.
Artono menyatakan, proyek pembangunan kedua PLTM ini direncanakan selesai Oktober 2017, sehingga bisa segera memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat Pekalongan yang diperkirkan akan semakin tumbuh.