REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Jajaran Satreskrim Polres Cirebon berhasil menggagalkan pengiriman 5.000 slop rokok yang tak dilengkapi pita cukai. Rencananya, rokok yang berasal dari Semarang tersebut akan diedarkan ke Bandung dan wilayah Sumatera.

Petugas berhasil mengamankan rokok-rokok itu di Jalan Raya Cirebon-Kuningan, tepatnya di Desa Ciperna, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Sebelum diedarkan ke Bandung, sebagian rokok itu dikirimkan ke seseorang bernama Saidi di daerah tersebut. Saidi memesan 12 koli rokok. Rokok-rokok itu kemudian dipindahkan ke dalam angkot yang telah disewa Saidi.

Petugas yang datang ke lokasi pun langsung mengamankan ribuan slop rokok tersebut. "Dari hasil pemeriksaan, rokok-rokok itu tidak dilengkapi pita cukai. Adapula yang dilengkapi cukai, tapi palsu," ujar Kasat Reskrim Polres Cirebon, AKP Jarot Sungkowo, di Mapolres Cirebon, Rabu (21/10).

Selain mengamankan rokok itu, petugas juga mengamankan dua orang sopir ekspedisi Duta Ganesha, Aripin dan Timanta, serta Saidi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Saat ditanyakan tersangka dalam kasus itu, Jarot mengungkapkan hingga kini belum menetapkan tersangka. Pihaknya pun menyerahkan kelanjutan kasus tersebut ke Bea Cukai. 

Kapolres Cirebon, AKBP Sugeng Hariyanto, menjelaskan, mengenai kerugian negara, hingga kini masih dilakukan perhitungan. Pasalnya, selain tidak dilengkapi pita cukai, rokok-rokok yang diamankan pun ada memiliki pita cukai tapi palsu.

Kasubsi Penindakan dan Sarana Operasi Kantor Bea Cukai Cirebon, Antonius Wijanarko menjelaskan, rokok merupakan barang yang konsumsinya harus dikendalikan dan peredarannya pun diawasi. Karena itu, rokok wajib diberikan pita cukai sebagaimana diatur dalam UU Nomor 30 Tahun 2007 tentang Cukai.

"Barang kena cukai harus bayar pajak ke negara," kata Antonius.

Ikuti Whatsapp Channel Republika