REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Dua unit pesawat bom air asal Rusia amphibi Beriev Be-200 diproyeksikan untuk membantu memadamkan api kebakaran hutan dan lahan di wilayah Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan.
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Harmensyah dijumpai di Lanud Terminal Kargo Bandara SMB II Palembang, Rabu mengatakan, saat ini titik panas di Sumsel berjumlah 636 dan yang tertinggi ada di Ogan Komering Ilir (OKI).
"Saat ini api sedang berkobar di kawasan Distrik Bagan Tengah Air Sugihan. Dua pesawat ini diharapkan bisa mengatasinya, jika dilihat kemampuannya saya optimistis karena bisa mengangkut air sampai 8 kali satu hari," kata dia.
Dua unit pesawat sewa asal Rusia amphibi Beriev Be-200 tiba di Palembang, Rabu pukul 10.55 WIB, untuk digunakan memadamkan api kebakaran lahan dan hutan di Sumatera Selatan. Pesawat mendarat di terminal kargo Bandara Sultan Mahmud Badaruddin berserta 20 orang personel asal Rusia.
Komandan Lanud (Danlanud) Palembang, Letkol Pnb M.R.Y. Fahlefie, mengatakan, pesawat ini mendarat di Palembang untuk berkoordinasi terkait persiapan operasi pengambilan air di Selat Malaka dan pensiagaan bandara di Pangkal Pinang Bangka.
"Dipilih Pangkal Pinang supaya tidak terkendala kabut asap. Sayang jika pesawat baru mulai operasi di siang hari, sementara kemampuannya bisa terbang tujuh hingga delapan kali dengan kapasitas sekali angkut 12.000 liter air," kata dia.
Saat ini, operasi udara di Sumsel masih ada 11 unit helikopter dan pesawat untuk bom air dan hujan buatan, dengan rincian 10 unit dari Indonesia dan satu unit dari Singapore. Untuk menambah daya bom air, maka Pemerintah Indonesia melalui bantuan? mendatangkan dua unit pesawat ini ditarget beroperasi hingga tanggal 30 Oktober 2015, katanya.