Selasa 20 Oct 2015 23:32 WIB

Lima dari 11 Pilkada Sulsel Rawan Konflik

Rep: Antara/ Red: Andi Nur Aminah
Polisi mengamankansalah seorang pengunjukrasa yang diduga provokator saat terjadi bentrokan di depan kantor KPU Sulsel, Makassar, Jumat (7/3). Aksi tersebut merupakan simulasi pengamanan Pemilu 2014 untuk menjaga keamanan pesta demokrasi lima tahunan terse
Foto: Antara
Polisi mengamankansalah seorang pengunjukrasa yang diduga provokator saat terjadi bentrokan di depan kantor KPU Sulsel, Makassar, Jumat (7/3). Aksi tersebut merupakan simulasi pengamanan Pemilu 2014 untuk menjaga keamanan pesta demokrasi lima tahunan terse

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) menyatakan 11 kabupaten di provinsi itu yang akan menggelar pemilihan kepala daerah serentak. Dari 11 kabupaten, lima kabupaten yang akan menggelar pemilukada serentak masuk dalam kategori rawan terjadinya konflik.

"Di Sulsel itu akan dilaksanakan Pilkada serentak di 11 kabupaten. Kita sudah melakukan pemetaan, mana yang masuk kategori rawan," ujar Kepala Sub Direktorat Politik Polda Sulselbar AKBP Yanuar di Makassar, Selasa (20/10).

Hasil pemetaan wilayah yang dilakukan Mabes Polri terhadap seluruh kabupaten dan kota di Indonesia, Sulsel termasuk provinsi yang menjadi perhatian. AKBP Yanuar menyebutkan lima daerah yang masuk kategori rawan antara lain, Kabupaten Gowa, Bulukumba, Soppeng, Maros dan Pangkajene Kepulauan (Pangkep). Lima daerah ini juga sudah dipetakan sejak lama karena berdasarkan pengalaman pada setiap pemilihan kepala daerah berjalan tidak sesuai keinginan banyak pihak.

Kabupaten Soppeng, Kabupaten Gowa dan Pangkep pada pemilihan kepala daerah periode sebelumnya diwarnai beberapa aksi kekerasan. Bahkan di Soppeng terjadi pembakaran kantor kecamatan serta kantor KPU.

Dia mengatakan, pada pilkada lalu, ada sengketa berakhir melalui jalur mahkamah konstitusi. Dia mengatakan, semua daerah sebenarnya memerlukan perhatian. Namun lima daerah tersebut memang akan menjadi perhatian lebih.

Meski demikian hingga saat ini semua daerah tersebut masih relatif aman dan kondusif. Langkah antisipasi yang ditempuh pihak kepolisian dengan menerjunkan anggota berpakaian dinas maupun berpakaian sipil saat dilaksanakan kampanye.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement