REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU -- Dua maskapai penerbangan berhasil melakukan pendaratan di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, meski jarak pandang terbatas akibat kabut asap menyelimuti bandara tersebut.
"Silk Air dari Singapura yang pertama kali berhasil mendarat pada pukul 13.15 WIB tadi. Selanjutnya diikuti Citilink dari Batam," kata Airport Duty Manager Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru (SSK II) Ibnu Hasan kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.
Ia menjelaskan saat pesawat Silk Air melakukan pendaratan, jarak pandang akibat asap berkisar 1.000 meter. Selang dua jam kemudian pada pukul 15.00 WIB Citilink turut berhasil mendarat saat jarak pandang berkisar 1.400 meter.
Ia mengatakan sesuai jadwal seharusnya ada 40 penerbangan yang melayani calon penumpang pada hari ini. Namun, kabut asap pekat membuat 38 jadwal lainnya terganggu dengan 28 diantaranya dipastikan batal.
Hasaan mengatakan jarak pandang di landasan pacu Bandara sepanjang 2.400 meter dan lebar 45 meter pada pukul 16.00 WIB itu terpantau masih berkisar 1.400 meter.
Sehari sebelumnya seluruh jadwal penerbangan yang berjumlah 78 jadwal di Bandara SSK II Pekanbaru dipastikan batal akibat kabut asap pekat kebakaran lahan dan hutan.
Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan sebagian daerah di Provinsi Riau pada Selasa pagi diselimuti asap pekat dengan jarak pandang berkisar 50 meter hingga 400 meter.
Berdasarkan data BMKG yang di Pekanbaru pada pukul 07.00 WIB kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan terparah terpantau di Kota Dumai yang menyebabkan jarak pandang berkisar 50 meter.
"Selanjutnya di Pelalawan dan Pekanbaru jarak pandang berkisar antara 300 hingga 400 meter," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin.
Sementara itu di Kota Rengat Kabupaten Indragiri Hulu jarak pandang terpantau sejauh 800 meter. Selain ke empat daerah tersebut, sejumlah wilayah lainnya dikabarkan turut diselimuti asap pekat seperti Bengkalis dan Siak.