Selasa 20 Oct 2015 10:39 WIB

Sultan Sepuh: Satu Tahun Jokowi-JK, Revolusi Mental Belum Kelihatan

Rep: Lilis Handayani/ Red: Angga Indrawan
Joko Widodo (Jokowi) saat melepas ribuan peserta acara Gerak Jalan Revolusi Mental di Kawasan Monas, Jakarta, Ahad (22/6).
Foto: antara
Joko Widodo (Jokowi) saat melepas ribuan peserta acara Gerak Jalan Revolusi Mental di Kawasan Monas, Jakarta, Ahad (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla genap berusia satu tahun, Selasa (20/10). Namun, selama rentang waktu tersebut, berbagai program pemerintah dinilai belum menunjukkan perbaikan.

"Revolusi mental belum kelihatan, khususnya birokrasi, masih seperti dulu-dulu," ujar Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningat, Selasa (20/10).

Sultan mengungkapkan, para birokrat masih kerap menghindar permasalahan dan tidak melayani masyarakat dengan baik. Mereka pun lebih banyak hanya menunggu perintah, tidak produktif, tidak kreatif, dan susah dihubungi.

Selain itu, lanjut Sultan, program kebudayaan dan pariwisata pun berhenti di jalan. Bahkan, dia menilai, program tersebut masih lebih baik pada pemerintahan terdahulu. "Ekonomi kerakyatan pun tidak jalan, malah terpuruk," tutur Sultan.

Untuk mengatasi hal itu, Sultan mengusulkan agar birokrasi dari pusat sampai daerah harus berubah total dari kondisi seperti sekarang. Dia menyatakan, para birokrat harus bersikap melayani, produktif, kreatif dan peka.

Sedangkan untuk program kebudayaan, Sultan berharap agar menjadi program unggulan dalam APBN, APBD provinis dan APBD kota/kabupaten. Selain itu, pejabat di bidang kebudayaan dan pariwisata pun harus mempunyai visi dan misi serta kapabilitas dibidangnya.

Sultan menambahkan, para petani, nelayan, pedagang kaki lima, sektor informal dan perusahaan kreatif harus menjadi program utama ekonomi kerakyatan. "Ganti menteri, dirjen, kepala dinas, staf (dengan orang-orang) yang mau dan bisa bekerja keras," tandas Sultan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement