Senin 19 Oct 2015 17:42 WIB

Jaga Pasokan Air, Pemkab Bandung Bikin 28 Sumur Air

Rep: c12/ Red: Friska Yolanda
Sumur
Foto: Antara
Sumur

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Untuk menjaga pasokan air di musim kemarau, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung membangun 28 sumur air. Dana yang dihabiskan untuk membangun sumur ini mencapai Rp 5 miliar.

Sumur tersebut terdiri dari 20 sumur dangkal dan delapan sumur artesis. Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Sofyan Nataprawira menuturkan, sumur dangkal dibangun di beberapa daerah, yaitu seperti Kecamatan Cipagalo, Bojongsoang, Dayeuhkolot, Bojongkunci, Sindangpanon dan Rancaekek. Sumur artesis dibuat di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Cileunyi, Ciparay, Soreang, Majalaya, Solokan Jeruk dan Banjaran. 

Khusus di Banjaran, pemkab membangun tiga sumur artesis. “Di sana juga ada fasilitas untuk mandi dan mencuci pakaian,” kata Sofyan, Senin (19/10).

Menurut Sofyan, satu titik sumur air dangkal yang kedalamannya mencapai 60 meter bisa mencukupi kebutuhan air bersih untuk 40 rumah. Pengelolaan sumur tersebut diserahkan kepada pihak desa. Karena, instalasi itu menjadi badan usaha milik desa. 

Warga yang ingin menikmati pasokan air bersih dari sumur-sumur yang dibuat itu harus mengeluarkan kocek Rp 15 ribu per bulan. Dana ini dikeluarkan untuk membiayai kelistrikan di tiap instalasi sumur air dangkal. Selain itu, iuran tersebut juga untuk merawat fasilitas instalasi sumur. 

Dana pembangunan ke-28 sumur ini berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015 murni dan APBD Perubahan. Satu sumur dangkal memerlukan dana sekitar Rp 75 juta dan pembangunan satu sumur artesis menghabiskan dana sekitar Rp 400 juta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement