REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 110 perusahaan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memanfaatkan sumber air tanah. Tetapi pemanfaatan air tanah tersebut dinilai belum melebihi potensi sumber air tanah yang ada di Sukabumi.
"Data terakhir, ada 110 perusahaan yang memanfaatkan air tanah," ujar Kepala Dinas Pengelolaan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) Kabupaten Sukabumi, Adi Purnomo kepada wartawan Senin (19/10).
Jumlah pemanfaatan air tanah secara keseluruhan mencapai sebanyak 12 juta meter kubik per tahun. Sementara potensi air tanah di Sukabumi mencapai sebanyak 34 juta meter kubik. Sehingga masih ada sumber air tanah yang belum dimanfaatkan.
Diterangkan Adi, dari 110 perusahaan itu 20 perusahaan di antaranya memanfaatkan untuk memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK). Sisanya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri peternakan dan garmen.
Di Sukabumi, kata dia, terdapat dua cekungan sumber air tanah. Keduanya yakni cekungan air tanah Sukabumi, yang terletak di Gunung Halimun Salak hingga Gunung Gede dan cekungan Jampang Kulon yang berada di selatan Sukabumi.
Adi mengungkapkan, jika pemanafaatan air tanah dilakukan secara terus menerus maka dipastikan akan mengurangi debit air. Karenanya, upaya pengisian air seperti dengan turunnya hujan akan menambah debit air.
Lebih lanjut Adi menerangkan, pemkab juga berupaya mengeluarkan regulasi untuk menjamin ketersediaan air bagi warga di sekitar lokasi perusahaan pengambil air tanah. Ketentuan tersebut yakni mewajibkan sepuluh persen dari pemanfataan air untuk kebutuhan masyarakat.
Aturan ini tercantum dalam Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 21 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pemberian Air kepada Masyarakat. Di mana, dari 12 juta meter kubik pemanfaatan air tanah untuk industri sekitar 1,2 juta ton atau 10 persennya untuk masyarakat. Salah satu perusahaan pemanfaatan air tanah di Sukabumi adalah PT Aqua Golden Mississippi (AGM) yang berlokasi di Mekarsari Kecamatan Cicurug.
"Kami hanya memanfaatkan air tanah sebanyak 70 liter detik," ujar Corporate Communication PT AGM Mekarsari Andi Suhendi. Meskipun pada musim kemarau turun menjadi 68 liter per detik.
Menurut Andi, Aqua sudah mentaati ketentuan pembagian air bersih kepada warga di sekitar pabrik. Bahkan, pemberian airnya sudah melebihi dari 10 persen yang ditetapkan pemerintah.