Ahad 18 Oct 2015 18:40 WIB

Impor Beras Dianggap Bentuk Penafikan Terhadap Data BPS

Beras Vietnam.
Foto: EPA/LUONG THAI LINH
Beras Vietnam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkait dengan rencana impor beras, anggota DPR RI Komisi IV Rofi Munawar mengatakan pemerintah menafikan data Badan Pusat Statistik (BPS), yang memprediksi angka produksi padi pada 2015 akan meningkat 6,64 persen atau sebanyak 75,55 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya.

Jika merujuk berdasarkan data BPS, kata Rofi, produksi padi ini merupakan angka tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Selain itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat melakukan panen raya padi jenis Ciherang di Desa Siraman Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Selasa (29/9) juga memastikan produksi gabah melimpah dan stok beras nasional sampai akhir 2015 aman.

“Kenaikan produksi padi yang telah diprediksi tersebut ternyata tidak mampu diserap secara maksimal oleh Bulog sebagai stok potensial cadangan beras nasional," kata Rofi dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id.

Saat ini justru kondisinya berkebalikan dari apa yang telah ditetapkan pemerintah. Alih-alih meningkatkan cadangan beras nasional dari petani lokal, yang ada justru melakukan impor beras secara besar-besaran.

Importasi beras dari Vietnam ini, ungkap Rofi,  menunjukan bahwa strategi manajemen stok nasional pemerintah lemah dan insentif produksi yang tidak tepat sasaran. Padahal selama ini pemerintah sangat optimistis dengan kegiatan, seperti upaya khusus (upsus) dalam peningkatan pertanian khususnya beras dan tanaman pangan, serta ketepatan waktu dalam penyediaan bibit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement