Ahad 18 Oct 2015 14:35 WIB

Kemarau, Produksi Ikan Air Turun Drastis

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Ikan lele
Foto: Peluang Usaha.com
Ikan lele

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kemarau panjang tidak hanya menyebabkan produksi hasil pertanian mengalami peurunan. Namun produksi perikanan, juga ikut mengalami penurunan. ''Hal ini tidak bisa dihindari, karena cukup banyak kolam-kolam budidaya yang saat ini kesulitan mendapatkan pasokan air akibat sungai-sungai atau sumber air yang mengering,'' jelas Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Banyumas Sugiyatno, Sabtu (17/10).

Dia tidak bisa memastikan, berapa banyak penurunan produksi ikan yang terjadi selama musim kemarau ini. Namun dia menyebutkan, sejak awal musim kemarau, produksi perikanan air tawar di wilayahnya diperkirakan turun sebanyak 50 persen.

Berdasarkan data di Badan Pusat Statistik Banyumas, produksi ikan air tawar untuk konsumsi pada 2013, mencapai jutaan ekor. Untuk ikan Tawes sebanyak 1,3 juta ekor, gurami 3,5 juta ekor, kalper 533.000 ekor, melem 751.000 ekor, bawal 78.000 ekor, nila 564.000 ekor, mujahir 70.000  ekor, lele 798.000 ekor dan ikan patin sebanyak 24.000 ekor.  

''Tapi itu produksi selama satu tahun. Sedangkan musim kemarau hanya berlangsung sekitar setengah tahun, yang dampaknya terhadap sektor perikanan diperkirakan berlangsung sekitar 4 bulan. Jadi meski pun penurunan produksi selama musim kemarau mencapai 50 persen, namun untuk jangka waktu satu tahun, penurunannya saya kira tidak terlalu banyak,'' kata dia.

Dia menyebutkan, akibat musim kemarau yang berlangsung cukup panjang, banyak kolam-kolam ikan akhirnya dibiarkan kering karena tidak ada pasokan air. Hal ini banyak dilakukan petani ikan di wilayah Kecamatan Sokaraja, Kembaran dan wilayah laimnya.

''Sedangkan petani di wilayah lain yang selama ini dikenal sebagai sentra penghasil ikan, seperti di Desa Beji dan Karangnangka Kecamatan Kedungnanteng, petani ikan harus menggilir pasokan air dari saluran irigasi, karena debit airnya menurun drastis,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement