Ahad 18 Oct 2015 01:10 WIB
Final Piala Presiden

Jelang Final Piala Presiden, Polda Pastikan Jakarta Aman

Rep: c25/ Red: Taufik Rachman
Kapolda Metro Irjen Tito Karnavian ( kiri) memimpin konsolidasi pengamanan jelang Final Piala Presiden di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (17/10).  (Republika/Wihdan)
Kapolda Metro Irjen Tito Karnavian ( kiri) memimpin konsolidasi pengamanan jelang Final Piala Presiden di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (17/10). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menyatakan situasi dan kondisi Jakarta aman dan terkendali. Pernyataan itu dikeluarkan menjelang laga Persib melawan Sriwijaya, yang dihelat di Gelora Bung Karno.

Karo Ops Polda Metro Jaya, Kombes Pol Martuani Sormin, mengungkapkan para provokator memang memainkan rumor-rumor, yang membuat Jakarta seakan tidak aman. Rumor-rumor itu tersebar dengan tujuan menakuti suporter dari daerah, yang hendak datang ke Jakarta.

Martuani menerangkan Polda Metro Jaya sudah menerjunkan petugas berseragam dan berpakaian sipil, kepada sejumlah lokasi seperti perbatasan dan jembatan. Maka itu meski rumor seakan membuat Jakarta mencekam, ia menegaskan Jakarta dalam kondisi aman.

"Seperti perang saja sampai tidak berani masuk. Aman kok tenang saja," tegas Martuani, Sabtu (17/10) malam.

Terkait pelemparan batu yang sempat terjadi, ia menuturkan pelemparan memang terjadi di sejumlah lokasi. Dari pelemparan tersebut, ada 46 orang yang telah diamankan pihak kepolisian, termasuk sejumlah anak di bawah umur yang ikut memecahkan sebuah bus.

Soal 46 orang yang telah diamankan aparat kepolisian, Martuani tidak bisa berkomentar banyak mengenai identitas orang-orang tersebut. Ia juga belum bisa memastikan 46 orang yang diamankan merupakan suporter tim sepak bola atau bukan.

Untuk Sabtu malam, Martuani mengatakan petugas kepolisian dari Polda Metro Jaya dan Polres, tetap bergerak mengamankan situasi. Petugas kepolisian, terang Martuani, menargetkan orang-orang yang melakukan provokasi, termasuk yang menyebarkan pesan-pesan broadcast provokatif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement