REPUBLIKA.CO.ID, MUARA TEWEH -- Kabut asap akibat kebakaran lahan yang melanda wilayah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, masih tebal dengan jarak pandang hanya 40 meter pada Sabtu (17/10) pagi.
"Kabut asap pagi ini masih pekat disertai dengan embun sehingga jarak pandang sangat terbatas dan membuat sesak napas seta mata perih," kata seorang warga Muara Teweh, Bram, Sabtu.
Kabut asap ini sudah mengganggu aktivitas masyarakat, karena kabut sudah masuk rumah sehingga warga dalam rumah terganggu.
"Selain tercium kabut asap yang tidak enak, juga bau batu bara yang terbakar terbawa angin ke pemukiman warga sehingga sangat mengganggu kesehatan," ujarnya.
Kepala Kelompok Tenaga Teknis pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Muara Teweh, Sunardi, mengatakan jarak pandang permukaan pada Sabtu pagi mencapai 40 meter. Kabut asap ini masih parah dibanding Jumat (16/10) sore dengan jarak pandang sekitar 70 meter.
Sementara Sekretaris Manggala Agni Pada Kantor Seksi Konservasi Wilayah IV Muara Teweh, Aswaludin mengatakan titik panas di wilayah Barito Utara sampai Jumat (16/10) malam yang dideteksi satelit Terra/Aqua (NASA) ada dua titik panas.
"Sebelumnya titik panas itu di wilayah Barito Utara, sempat Nihil, namun kemarin muncul lagi.Kabut asap ini juga diperkirakan kiriman dari daerah lainnya diduga dari arah Selatan," katanya.