Sabtu 17 Oct 2015 12:31 WIB

Basarnas Belum Tentukan Perpanjangan Pencarian Helikopter

Tim SAR mengevakuasi penumpang helikopter jatuh Fransiskus Subihardayan di Danau Toba.
Foto: Antara
Tim SAR mengevakuasi penumpang helikopter jatuh Fransiskus Subihardayan di Danau Toba.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Perpanjangan pencarian helikopter tipe EC-130 PK-BKA dan empat penumpang yang belum ditemukan di perairan Danau Toba, Kabupaten Samosir, tergantung hasil dari pertemuan Basarnas.

"Perlu atau tidaknya dilakukan perpanjangan pencarian merupakan kewenangan Basarnas yang akan menentukan," kata Humas Kantor SAR Medan, Hisar Turnip dihubungi dari Medan, Sabtu (17/10).

Menurut dia, memang sesuai dengan ketentuan Standar Operasional Prosedur (SOP) dari Basarnas, pencarian korban dan helikopter yang hilang hanya dilakukan selama tujuh hari. "Namun, hal ini bisa saja dilanjutkan dan juga tergantung situasi, serta kondisi di lapangan," ujar Hisar.

Dia menjelaskan, Tim SAR gabungan terdiri dari TNI AD, TNI AL, Polri dan Basarnas mulai pagi hari ini (Sabtu, 17/10) masih terus melakukan pencarian di sejumlah titik perairan Danau Toba. "Pencarian dilakukan menggunakan kapal milik TNI, Polri, Basarnas dan dibantu Kapal Motor (KM) milik masyarakat Samosir yang ikut berpartisipasi," ujar Hisar.

Sebelumnya, penumpang helikopter yang selamat, yakni Fransiskus Subihardayan (22) warga Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ditemukan Tim SAR dari TNI AL, dalam keadaan lemah di sela-sela tumbuhan enceng gondok di perairan Danau Toba, Selasa (13/10) sekitar pukul 13.00 WIB. Lokasi penemuan tersebut, di Desa Sitinjak atau sekitar lima mil dari Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir.

Fransiskus dibawa ke RSUD dr Hadrianus Sinaga Pangururan, Kabupaten Samosir untuk mendapat perawatan intensif.

Helikopter milik PT Penerbangan Angkasa Semesta (PAS) terbang Minggu (11/10) sekitar pukul 11.00 WIB dari Sihotang, Kabupaten Samosir tujuan Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang.

Helikopter yang dikemudikan pilot Teguh Mulyatno dijadwalkan tiba di Bandara Kualanamu pada pukul 12.23 WIB. Namun ternyata helikopter dengan tipe EC-130 PK-BKA yang diisi teknisi Heri Purwantono dan tiga penumpang Nurhayanto, Sugianto, dan Fransiskus Subihardayan hilang kontak sebelum tiba di Bandara Kualanamu.

Sementara, berdasarkan laporan masyarakat, helikopter tersebut terlihat Ahad (11/10) pada pukul 14.30 WIB dan berputar-putar di sekitar wilayah Tarabunga, 15 Km dari Silangit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement