Jumat 16 Oct 2015 16:05 WIB

40 Desa di Sukabumi Terdampak Kekeringan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Friska Yolanda
Kekeringan
Foto: Antara
Kekeringan

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI – Kekeringan di Jabar masih terus berdampak pada sulitnya warga memperoleh air bersih. Hingga pertengahan Oktober, 40 desa di Kabupaten Sukabumi terdampak kekeringan.

“Sebelumnya, hanya ada 33 desa yang terdampak kekeringan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Usman Susilo kepada ROL, Jumat (16/10). 

Jumlah kekeringan meningkat sejalan dengan masih berlangsungnya musim kemarau. Puluhan desa itu tersebar di 23 kecamatan di Sukabumi, yaitu seperti di Kecamatan Cidadap, Cidolog, Warungkiara, Cireunghas, Bantargadung, Gegerbitung, Ciracap, Sagaranten, Cicurug dan Palabuhanratu.

Saat ini, BPBD fokus menangani dampak kekeringan dengan menyalurkan pasokan air. Hal ini sebagai bagian dari langkah penerapan tanggap darurat bencana kekeringan yang akan berlaku hingga 30 November mendatang,

Sejumlah daerah yang krisis air bersih itu telah mendapatkan pasokan air bersih dari sejumlah pihak. Di antaranya, berasal dari BPBD, perusahaan daerah air minum (PDAM), Dompet Dhuafa, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Polres Sukabumi Kota. 

Jumlah pasokan air bersih yang disalurkan sudah mencapai sekitar 600 ribu liter. Pendistribusian air tersebut dilakukan setiap hari ke wilayah yang warganya mengalami kesulitan air bersih.

Selain pasokan air, BPBD juga membantu pemasangan pipa atau saluran air di kawasan yang masih terdapat sumber air. Kawasan yang mendapatkan bantuan pipanisasi ini mencapai 18 kecamatan antara lain Gegerbitung, Cidahu dan Cicurug.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement