Jumat 16 Oct 2015 15:21 WIB

'Keberhasilan Hanya akan Dicapai Melalui Konsistensi'

Franky O. Widjaja
Foto: Youtube
Franky O. Widjaja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Franky O Widjaja meraih penghargaan khusus EY ASEAN Entrepreneurial Excellence dalam ajang anugerah EY Entrepreneur of The Year 2015 di Singapura pada Rabu (14/10). Chairman & CEO Golden Agri Resources tersebut dinilai mampu mendorong pertumbuhan perekonomian wilayah melalui pembukaan kesempatan kerja, khususnya di Indonesia, Singapura dan wilayah lainnya.

Menurut Franky, dalam praktik bisnis, pihaknya meyakini filosofi stabilitas, ketepatan, pelaksanaan, dan konsistensi. "Contohnya ketika kami menekuni suatu bidang usaha, keberhasilan hanya akan dicapai melalui konsistensi, ketenangan, berikut perencanaan yang tepat. Saat melaksanakannya, lakukan tanpa keraguan, dan dengan sekuat tenaga,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (16/10).

 

Menurut dia, bisnis yang berkelanjutan tercermin bukan hanya dari kemampuannya mendatangkan keuntungan semata, tapi juga pada kemampuan menyejahterakan masyarakat di sekitarnya, termasuk menjaga kelestarian lingkungan.

"Hal itu yang memacu untuk memperkuat sinergi bersama pemerintah Indonesia, para pelaku industri, organisasi masyarakat sipil, serta para pakar dan peneliti melalui kemitraan terbuka," katanya.

Dia melanjutkan, ketika pusat pertumbuhan ekonomi dunia, seperti Cina dan India melambat, ekspor minyak kelapa sawit menuju kedua negara tersebut juga ikut menurun. Sinergi dan inovasi menjadi jawabannya.

"Setelah berdiskusi dengan para pemangku kepentingan perkelapasawitan, pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan pencampuran hingga 15 persen biofuel berbahan baku minyak sawit ke dalam industri solar yang diharapkan dapat membantu menyerap produksi minyak sawit nasional, sekaligus menjadi instrumen stabilisasi harga," katanya.

Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Tenggara yang tinggi, bertumpu pada sektor pertanian dan perkebunan. Dengan jumlah penduduk yang besar, kebutuhan pangan dunia yang terus meningkat berikut tantangan perubahan iklim.

"Seluruh negara yang ada di sana membutuhkan kerja sama yang kuat agar sektor pertanian dan perkebunan dapat tumbuh berkelanjutan, ramah lingkungan dan menyejahterakan lebih banyak masyarakat,” kata Franky.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement