REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adhyaksa Dault, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, mengacuhkan tudingan yang telah menyebutnya sebagai pejuang Taliban. Ia juga menegaskan kembali sudah sepantasnya untuk menjadi gubernur di Jakarta itu adalah pemimpin beragama Islam.
Pernyataan Adhyaksa itu disampaikan terkait dengan munculnya surat terbuka di sosial media yang ditulis oleh Denny Siregar. Dalam surat terbuka itu, Denny merespons sikap Adhyaksa yang menyebut agar Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok supaya masuk Islam jika ingin memertahankan posisinya sebagai DKI-1 pada pilkada mendatang.
''Silahkan saja Denny (Denny Siregar) bilang saya taliban atau apapun. Saya tidak peduli. Saya tidak cari popularitas!'' katanya dalam pesan kepada Republika.co.id di Jakarta, Kamis (16/10).
''Ini orang aneh, siapa yang bicara sara? Wong itu bicara empat mata yang kemudian dibocorkan ke media,'' ujar Adhyaksa kembali.
Dalam konteks tersebut, Adhyaksa hanya berusaha untuk menyampaikan perasaannya. Ia pun memberi contoh adalah hal wajar kalau di Manado yang mayoritas penduduknya beragama Kristen dipimpin oleh gubernur beragama Kristen. Begitu pula, kata dia, di Bali dipimpin oleh gubernur beragama Hindu.
''Nah karena di Jakarta mayoritas agama Islam maka wajar kalau gubernurnya beragama Islam. Untuk Pak Ahok bisa jadi gubernur maka masuklah Islam atau kalau tidak mau, bukalah komunikasi dengan tokoh-tokoh Islam,'' katanya.
Lalu Adhyaksa menambahkan lagi,''Beliau menjawab bahwa hidayah itu datang dari Allah, pak. Ya sudah terserah Pak Ahok, tapi kalau masuk Islam jangankan jadi gubernur jadi Presiden akan saya dukung!''
Lantas terkait dengan aksi bully di sosial media karena ucapannya kepada Ahok, Adhyaksa justru menjadi heran. Ia mengatakan selama lima tahun menjabat menpora, tak pernah ada sikapnya yang intoleran terhadap penganut agama non Islam.
''Mau bukti? Tanyakan sekarang ke kantor menpora. Masih banyak saksi yang bekerja dan belum pensiun di sana. Mereka saksi hidup. Itu penjelasan saya dan saya minta janganlah menghalalkan segala cara untuk memenangkan kandidat kita. Jangan ada dusta diantara kita,'' katanya.