REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Malang Wasto menjelaskan aspek-aspek yang menjadi masalah UMKM di Kota Malang. Salah satunya sumber daya manusia yang masih membutuhkan pelatihan. Selain itu, bantuan peralatan juga terbatas sehingga pada saat proses produksi dan pengemasan produk menjadi ala kadarnya.
"Hal itu berdampak pada pemasaran yang kurang berkembang dan susah menarik perhatian para mitra kerja," Kata Wasto dalam Focus Group Discussion (FGD) Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Kota Malang tentang Pemberdayaan UMKM di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (15/10).
Wasto mengatakan untuk mendorong UMKM dapat tumbuh subur dan baik di kota Malang, maka Pemkot Malang menggelar Ranperda. Acara ini dihadiri oleh 50 peserta dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Malang dan pelaku unit usaha di Kota Malang.
Wasto menyampaikan bahwa pemerintah kota Malang juga bertanggungjawab atas berkembangnya UMKM untuk menciptakan peluang-peluang kerja sama dengan berbagai pihak. Oleh karena itu, diharapkan Reperda dapat menghasilkan rumusan-rumusan yang dapat mengikis masalah yang menghambat pertumbuhan UMKM di kota Malang ini.
Menurutnya, tujuan diadakannya Raperda adalah untuk menampung saran dan masukan serta informasi yang akurat agar Ranperda menjadi lebih sempurna. "Selain itu, diharapkan stakeholder di sektor UMKM dapat lebih partisipatif dalam Ranperda Pemberdayaan UMKM tersebut," kata Wasto.