Kamis 15 Oct 2015 16:44 WIB

Indramayu Minta Luas Lahan Asuransi Pertanian Ditambah

Rep: Lilis Handayani/ Red: Nur Aini
Seorang petani menanam biji palawija di areal sawah yang mengering di Indramayu, Jawa Barat, Selasa (7/7).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Seorang petani menanam biji palawija di areal sawah yang mengering di Indramayu, Jawa Barat, Selasa (7/7).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu berharap agar luas areal pertanian yang menjadi sasaran program asuransi pertanian bisa bertambah. Hal ini karena, Kabupaten Indramayu selama ini merupakan lumbung padi nasional.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu Firman Muntako menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterimanya dari Dinas Pertanian Provinsi Jabar, luas areal pertanian di Kabupaten Indramayu yang menjadi sasaran program asuransi pertanian hanya seluas 7.500 hektare.

Adapun areal seluas 7.500 hektare itu terdiri dari 2.000 hektare di program opla, 2.100 hektare di program sri, 1.000 hektare di pengembangan jaringan irigasi tersier, dan 2.400 hektare di sentra-sentra produksi padi.

''Sebagai daerah lumbung padi, kita berharap (sasaran asuransi pertanian) minimal 35 ribu hektare, jangan hanya 7.500 hektare,'' kata Firman kepada Republika.co.id, Kamis (15/10).

Firman mengungkapkan, lahan seluas 35 ribu hektare yang diharapkan menjadi sasaran asuransi pertanian itu merupakan daerah endemik kekeringan, banjir dan rawan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Menurutnya, para petani di daerah-daerah itu sangat membutuhkan adanya asuransi pertanian.

Asuransi yang bernama asuransi usaha tani padi (AUTP) itu mulai berlaku musim tanam mendatang. Adapun total preminya Rp 180 ribu per hektare per musim tanam. Dari jumlah itu, Rp 36 ribu dibayar petani dan Rp 144 ribu dari Kementan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement