REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Sebanyak 11 kecamatan di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, hingga Rabu mengalami kekeringan akibat kemarau panjang.
Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pekalongan Bambang Sujadmiko di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa musim kemarau panjang mengakibatkan sekitar 4.000 keluarga di 31 desa sebelas kecamatan kesulitan air bersih.
"Saat ini, kekeringan di Kabupaten Pekalongan makin meluas. Jika semula hanya ada 13 desa yang kekeringan, kini meluas menjadi 31 desa," katanya.
Menurut Bambang Sujadmiko, kondisi kekeringan ini mengakibatkan sumber mata air bersih di permukiman warga surut dan debit air sungai pun turut menyusut drastis.
"Saat ini, kami terus melakukan dropping air bersih sebanyak delapan tangki per harinya. Pendropingan air bersih ini kami lakukan secara bergilir berdasarkan survei yang sudah dilakukan di lapangan," katanya.
Bambang menyebutkan 11 kecamatan tersebut, antara lain Kecamatan Kesesi, Bojong, Sragi, Kedungwuni, Tirto, Karanganyar, Kajen, Paninggaran, Talun, dan Kandangserang.
Selain kesulitan air bersih, kata dia, kondisi kekeringan juga mengakibatkan sejumlah wilayah Kabupaten Pekalongan rawan kebakaran dan rekahan tanah yang rawan longsor saat turun hujan.
Untuk mengantisipasi bencana, kata dia, pemkab telah mengadakan sosialisasi dan simulasi penanganan bencana kebakaran dengan menghadirkan LMDH serta melibatkan masyarakat setempat, kepala desa, camat, perhutani, dan dinas terkait.
"Oleh karena itu, kami berharap masyarakat tetap waspada dalam kondisi kekeringan ini. Jangan membuang puntung rokok sembarangan agar tidak menimbulkan kebakaran," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
