REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang warga dikabarkan tewas terkena tembakan dalam bentrokan dan pembakaran rumah ibadah terjadi di Aceh Singkil, Selasa (13/10). Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haitu menduga warga yang tewas tersebut terkena tembakan air gun.
"Menurut saya ini bukan senapan angin, tapi airgun, tapi akan kami cek kembali di lab forensik," kata Badrodin di rumah dinasnya di Jakarta Selatan, Selasa (13/10).
Badrodin mengatakan selain satu warga tewas tertembak, bentrokan yang melibatkan sekitar 700 orang itu juga menelan korban luka. Dari informasi sementara, Badrodin mengatakan ada empat orang yang terluka. "Satu dari empat korban luka itu merupakan Anggota TNI bernama Praka S. Anggota TNI tersebut mengalami patah gigi," ujar Badrodin.
Sebelumnya, bentrokan antar warga di Aceh Singkil ini bermula dari penyerangan rumah ibadah karena warga memprotes 21 bangunan gereja yang tidak memiliki izin. Warga yang mendesak pembongkaran gereja sempat berdialog dengan pemda setempat sehingga tercapai kesepakatan eksekusi pembongkaran dilakukan pada Senin (19/10) pekan depan.
Namun ada kelompok warga yang tidak terima dengan kesepakatan ini dengan alasan, warga yang ikut dalam dialog bersama Pemda bukan perwakilan dari warga yang menolak rumah ibadah tanpa izin. Kelompok warga inilah yang melakukan pembakaran gereja.