REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, tantangan utama dari penanggulangan bencana kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan pada tahun ini adalah el nino.
Ia mengatakan el nino tahun ini lebih parah jika dibandingkan pada tahun 1997 dan 1998.
"Tingkat kebakaran, memang betul-betul parah. Ada hembusan angin dan kebakaran timbul lagi, karena itu tanah gambut," ujar Luhut di Kantor Kemenkopolhukam, Senin (12/10).
Karhutla masih melanda sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi ada sekitar 40 juta orang yang menjadi korban akibat terpapar kabut asap karena kebakaran hutan.
Penduduk yang menjadi korban bukan hanya penduduk yang tinggal di dekat lokasi kebakaran. Jumlah tersebut termasuk penduduk di Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Pada Senin (12/10) titik api sudah mulai menurun meskipun masih banyak titik api yang belum dipadamkan karena masih sulit dijangkau.