REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Tim gabungan terus mencari helikopter EC 130 PK-BKA rute Samosir-Kualanamu yang hilang kontak kemarin siang. Kepala Kantor SAR Medan, Rohmali mengatakan, ada lima tim gabungan yang telah diterjunkan sejak kemarin untuk mencari helikopter tersebut. Pencarian, lanjutnya, akan difokuskan di sekitar Pematang Siantar.
"Kita tempatkan satu di Samosir, satu Parapat, dua berdasarkan laporan penduduk yang lihat, dan satu berdasarkan signal handphone. Tapi semua belum ada kabar. Masih dalam pencarian," kata Rohmali, Senin (12/10).
Rohmali menyebut, ada 50 personel inti Basarnas Medan yang diterjunkan dalam pencarian. Para personel tersebut ikut dibantu oleh jajaran Polda, Polres maupun Polsek yang memiliki wilayah di sepanjang Samosir hingga Kualanamu. Selain itu, lanjut Rohmali, tim pencarian juga diperkuat anggota TNI AD berjumlah sekitar 400 orang.
"Sudah kita siapkan di sepanjang jalur itu, siapa tahu ada yang melihat," ujarnya.
Rohmali mengaku, ada banyak sekali laporan dari masyarakat yang masuk terkait helikopter tersebut. Pihaknya pun, lanjut Rohmali, akan terus menerima laporan dan akan disesuaikan dengan data yang ada.
"Memang mereka melihat helikopter saat itu masih terbang. Jamnya kalau disesuaikan saat itu memang masih terbang. Jadi masih kita telusuri terus," kata Rohmali.
Sebuah helikopter EC 130 PK-BKA milik PT Penerbangan Angkasa Semesta rute Samosir Kualanamu dilaporkan hilang kontak, Ahad (11/10). Pesawat tersebut terbang dari Siparmahan (pantai barat Danau Toba) menuju Kualanamu melalui Pematang Siantar.
Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia menyebut, helikopter tersebut tidak pernah melakukan kontak dengan unit air traffic service (ATS) setempat.
"Helikopter tidak pernah kontak dengan ATS Unit di Medan dan AirNav mendapatkan informasi dari company atau perusahaannya," Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemhub), JA Barata.
Berdasarkan data yang ia terima dari AirNav, Barata mengatakan, helikopter charter tersebut terbang pada pukul 11.30 WIB dan dijadwalkan mendarat pukul 12.35 WIB. Dengan bahan bakar yang dibawa, lanjutnya, helikopter tersebut mampu digunakan untuk terbang selama 2 jam 50 menit.
Barata menyebutkan helikopter tersebut dibawa oleh Pilot Captain Teguh Mulyatno bersama empat penumpang lainnya. "Ada teknisi bernama Hari Poerwantono, dan tiga penumpang, yakni Nurhayanto, Giyanto, dan Frans," ujarnya.