Senin 12 Oct 2015 09:49 WIB

PTPN V Bagi Masker dan Susu untuk Pelajar

Rep: Antara/ Red: Andi Nur Aminah
 Sejumlah siswa SD terpaksa mengenakan masker di dalam kelas saat kabut asap menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Senin (27/7).  (Antara/FB Anggoro)
Sejumlah siswa SD terpaksa mengenakan masker di dalam kelas saat kabut asap menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Senin (27/7). (Antara/FB Anggoro)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- PT Perkebunan Nasional V menyerahkan 25 ribu masker dan 5.000 susu kaleng untuk anak sekolah. Ini merupakan bentuk kepedulian akibat kebakaran lahan dan hutan. "Ini tindak lanjut imbauan Komisi E DPRD Provinsi Riau bagi setiap perusahaan yang ada di Propinsi Riau, baik BUMN, BUMD dan swasta untuk berpartisipasi menanggulangi dampak negatif akibat asap," ungkap Kepala Urusan PKBL PTPN V, Sarimanza Tanjung, di Pekanbaru, Senin (12/10).

Sarimanza mengatakan bantuan berupa masker dan susu yang dibagikan kepada anak-anak sekolah ini diserahkan kepada Ketua Komisi E DPRD Provinsi Riau H Masnur. Untuk selanjutnya disalurkan bersamaan dengan bantuan dari perusahaan lainnya.

Menurutnya melalui DPRD, bantuan tersebut akan dibagikan ke sekolah-sekolah melalui Dinas pendidikan Propinsi Riau. Menurut Sarimanza bantuan kesekian kalinya disalurkan perusahaan sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak akibat bencana yang melanda Riau.

"Kali ini kami kembali menyerahkan 25 ribu masker yang dikhususkan untuk siswa-siswi di sekolah. Selain bersamanya juga ada 5.000 susu kaleng sebagai multivitamin agar menambah daya tahan tubuh," ujarnya.

Sebelumnya, PTPN V juga telah membagi-bagikan 10 ribu masker gratis kepada masyarakat Pekanbaru. PTPN V juga telah membentuk tim Satgas Damkarhutla lengkap dengan sarana prasarana di setiap unit kerja. Termasuk mendirikan Posko Kesehatan untuk melayani karyawan dan masyarakat yang terkena penyakit akibat bencana asap.

Di tempat yang sama, Ketua Komisi E DPRD Riau H Masnur mengucapkan terima kasih atas perhatian itu. Dua bulan pendidikan di Riau lumpuh akibat libur sekolah. Untuk mengejar ketertinggaalan pelajaran, maka Disdik mengambil keputusan agar pihak sekolah tetap melaksanakan kegiatan belajar-mengajar. Meski siswa maupun guru melaksanakan aktifitas sambil menggunakan masker.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement