Sabtu 10 Oct 2015 15:41 WIB

BNPB: Kepungan Asap Mulai Menipis

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Esthi Maharani
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei memberikan keterangan pers terkait strategi percepatan penanganan operasi darurat bencana asap di Jakarta, Selasa (6/10).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei memberikan keterangan pers terkait strategi percepatan penanganan operasi darurat bencana asap di Jakarta, Selasa (6/10).

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Operasi darurat asap akibat kebakaran hutan dan lahan terus dilakukan, baik melalui operasi udara, darat, penegakan hukum, sosialisasi dan pelayanan kesehatan di Sumatra dan Kalimantan. Data sementara total hujan dan lahan terbakar mencapai 1,7 juta hektare.  

Dari 1,7 juta areal terbakar itu, di Kalimantan 770 ribu hektare, 35,9 persen diantaranya lahan gambut. Sedangkan di Sumatra, areal terbakar seluas 593 ribu ha, 45,9 persen diantaranya lahan gambut dan 221.704 hektare areal terbakar berada di Sumatra Selatan. Angka ini pasti akan bertambah karena kebakaran masih terus berlangsung.

Berdasarkan pantauan Satelit Terra Aqua pada Sabtu (10/10) terdapat 936 hotspot, yaitu Sumatra 91 titik (Lampung 2, Sumsel 89), dan Kalimantan 845 titik (Kalbar 5, Kalsel 52, Kalteng 628, Kaltim 159, Kaltara 1).

"Pasokan asap mulai berkurang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (10/10).

Hal ini menyebabkan jarak pandang membaik. Jarak pandang di Padang 1.500 meter berasap, Pekanbaru 4.000 meter berasap, Jambi 1.000 meter berasap, Palembang 7.000 meter berawan, Pontianak 2.000 meter berasap, Palangkaraya 200 meter berasap, dan Banjarmasin 9.000 metere cerah.

Kualitas udara juga membaik, dimana ISPU di Medan 189 tidak sehat, Pekanbaru 104 sedang, Jambi 377 berbahaya, Palembang 358 berbahaya, Pontianak 134 sedang, Samarinda 82 sedang, Palangkaraya 741 berbahaya.

Bantuan helikopter Chinnok dan pesawat Hercules yang memuat personil dan peralatan dari Singapura telah mendarat di Lanud Palembang hari ini pukul 11.00 WIB. Bantuan pesawat CL415 Bombardier dan 21 personil (12 kru penerbang, 8 teknisi, 1 wartawan) dari Malaysia telah tiba semalam.

"Rencana nanti sore akan datang 1 heli Dolphin dengan 4 crew penerbang," ucapnya.

Rencana bantuan dari Singapura dan Malaysia ini hanya akan beroperasi selama dua pekan. Tim Malaysia rencananya akan ditempatkan di Pangkal Pinang dan melakukan water bombing di Selapan dan Air Sugihan, Kab OKI, Sumsel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement