REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Tim ahli Pusat Riset dan Respon Bencana Universitas Indonesia (UI) Dr rer nat Agustino Zulys menciptakan alat Smoke Absorber atau penghisap asap untuk memurnikan udara yang ada di lingkungan sekitar.
"Alat ini bisa digunakan di dalam rumah untuk memurnikan udara akibat asap yang disebabkan kebakaran hutan, seperti yang dialami daerah Riau," kata Agustino saat menerangkan Smoke Absorber di Gedung Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Universitas Indonesia (UI), Jumat (9/10).
Smoke Absorber bekerja dengan bantuan kipas yang disambungkan ke aliran listrik. Kipas akan membantu untuk menyedot udara yang tepapar asap kemudian disaring dalam tabung. Zeolit dalam tabung berfungsi menyerap racun yang terkandung dalam udara.
"Udara yang dihasilkan adalah oksigen yang sudah bersih," jelasnya.
Dikatakannya nanti bisa diproduksi massal dengan kerjasama industri dan pemerintah. Untuk konsumsi massal, maka nantinya alat ini didesain lebih fleksibel. Sehingga bisa dibawa kemana-mana.
"Harga alat ini berkisar Rp 500-700 ribu per unit. Zeolit dari alat ini bisa bertahan selama tujuh hari. Setelah itu zeolit harus dipanaskan untuk melepas kandungan gas dan racun yang telah diserap," katanya.
Menurut dia untuk mengoperasikan alat ini tak hanya zeolit tetapi bisa juga dengan karbon aktif berupa arang. Media pengoperasian alat ini sangat mudah bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
"Prinsipnya baik zeolit dan karbon aktif. Bisa menyerap gas beracun dan menghasilkan udara yang bersih. Alat prototype ini bisa bekerja di ruangan dengan skala 100 meter persegi," jelasnya.