REPUBLIKA.CO.ID, KOTABARU -- Satelit Aqua Terra mendeteksi 32 titik api atau "hotspot" tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotabaru Irian Noor melalui Kasi Penanggulangan Bencana Sugeng di Kotabaru, Jumat mengatakan, berdasarkan laporan Pusat Data dan Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalsel, menyebutkan jumlah hotspot seluruh Kalsel sebanyak 49 titik panas.
"Sebanyak 32 titik panas di antaranya berada di Kabupaten Kotabaru, dan informasi tersebut diupdate pada 9 Oktober pukul 17.00 Wita," ujar Sugeng.
Selain di Kotabaru, titik panas juga terdeteksi di Banjarbaru 1 hotspot, Kabupaten Banjar 2 titik panas, Tanah Laut 1 titik panas, dan Balangan 3 titik panas.
Dibandingkan dengan sehari sebelumnya, yakni pada Kamis 98/10) jumlah titik api di wilayah Kalimantan Selatan jauh lebih yaitu 124 titik api.
Hotspot periode tersebut tersebar di Kabupaten Banjar 18 titik api, Tanah Laut 24 titik api, Kotabaru 37 titik api, Tanah Bumbu 35 titik api, Barito Kuala 4 titik api, Tapin 4 titik api, Hulu Sungai Selatan dan Balangan masing-masing satu titik api.
Sugeng mengemukakan, BPBD Kotabaru juga berhasil memadamkan api yang membakar hektaran lahan perkebunan milik masyarakat Megasari, Pulaulaut Utara, Kotabaru.
"Api yang membakar lahan seluas 3,5 hektare di Desa Megasari, Kecamatan Pulaulaut Utara, berhasil dipadamkan oleh tim dari BPBD, sehingga tidak bisa memnjalar ke lahan yang lain," tuturnya.
Selain berhasil memadamkan kebakaran lahan, BPBD Kotabaru juga berhasil menyelamatkan rumah penduduk di Desa Sigam, Pulaulaut Utara, daria amukan 'si jago merah'.