REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 127 usaha kecil dan menengah (UKM) di DI Yogyakarta yang berorientasi eksport mengikuti Pameran Produk Eksport Daerah (PPED) yang digelar Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UKM di Jogja Expo Center (JEC). Pameran tersebut digelar sejak, Jumat (9/10) hingga 13 Oktober.
RR Rahayu Sri Lestari, Kasie Perdagangan Luar Negeri Disperindagkop dan UKM DIY mengatakan, pameran tersebut merupakan ajang promosi produk unggulan daerah yang bersifat nasional. "Selain DIY ada beberapa daerah lain yang mengirimkan produk unggulannya dalam pameran ini," ujarnya.
Melalui pameran tersebut, para buyers dari beberapa negara tujuan eksport diundang untuk melihat langsung produk unggulan daerah. Harapnnya akan ada transaksi baik saat pameran maupun sesudahnya sehingga bisa mendukung kinerja eksport nasioonal. Negara tujuan eksport DIY sendiri ada 100 lebih.
Produk unggulan yang ikut dipamerkan tersebut antara lain produk fashion, furniture, asesoris dan kerajinan. Pameran juga diikuti lembaga pembankan.
Sementara itu, Plh Kepala Disperindagkop dan UKM DIY, Kadarmanto Baskoro Aji, mengatakan, pameran Jogja Trade Expo atau yang dikenal pameran produk eksport daerah tahun ini telah memasuki tahun ke 20. "Saat ini ekonomi Indonesia masih pada hal yang memprihatinkan tetapi tidak boleh menyerah, harus memperbaiki diri melalui kreatifitas dan inovasi salah satunya dengan kegiatan ini," katanya.
Menurutnya, keberhasilan penyelenggaraan pameran bukan hanya saat berlangsung melalui transaksi namun justru bagaimana transaksi ini bisa terjadi pasca pameran berlangsung. Saat ini negara tujuan eksport utama DIY adalah Jerman, Jepang dan Amerika Serikat.
Wakil Ketua KADIN DIY, Gonang Djuliastono, berharap melalui pameran ini diharapkan akan tumbuh nerworking yang kuat antara UKM dan buyers dari luar negari. Selain itu juga dengan pihak perbankan. Melalui jaringan kerja sama yang kuat maka UKM akan tumbuh dengan baik.