Jumat 09 Oct 2015 16:50 WIB

Terima Bantuan dari Tetangga, JK: Supaya Ngerti Sulitnya Tangani Asap

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah pengendara menembus kabut asap yang menyelimuti Jembatan Betrix, Sarolangun, Jambi, Rabu (7/10).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Sejumlah pengendara menembus kabut asap yang menyelimuti Jembatan Betrix, Sarolangun, Jambi, Rabu (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah meminta bantuan negara lain seperti Singapura, Malaysia, Jepang, dan Rusia untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan. Usai kembali dari Amerika Serikat, Wakil Presiden Jusuf Kalla pun juga menyambut bantuan dari negara lain tersebut.

Menurut dia, dengan ikut terlibat dalam upaya pemadaman kebakaran lahan dan hutan, Singapura dapat memahami kesulitan yang dihadapi Indonesia.

"Sejak awal saya katakan bahwa kan silakan saja. Bagus itu supaya Singapura, Malaysia mengerti bahwa bagaimana sulitnya kan. Supaya dia memahami juga lapangan jangan lihat dari jauh. Sejak dulu kan gitu saya katakan," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (9/10).

Lebih lanjut, menurut dia, upaya pemerintah dalam menangani masalah ini pun cukup besar. Pemerintah, kata Kalla, telah mengerahkan baik pesawat dan pasukan TNI untuk memadamkan titik api yang dampaknya mencapai sejumlah negara tetangga.

"Berapa pesawat dikerahkan, berapa tentara dikerahkan, berapa dana dihabiskan. Memang tidak mudah memadamkannya di dalam musim kemarau ini. Tapi usaha keras pemerintah jalan kan," tegas dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sejumlah negara sahabat telah menawarkan bantuan untuk penanganan kabut asap yang melanda wilayah Kalimantan dan Sumatera.

"Kita kemarin sudah minta bantuan, dan dibantu dari Singapura, masih dalam proses, Rusia, Malaysia, Jepang, yang kita harapkan bisa mempercepat penanganan. Karena menangani gambut berbeda dengan menangani kebakaran hutan biasa," katanya di Jakarta, Kamis (8/10).

Menurut Presiden, bantuan tersebut berupa pesawat pengangkut air yang mampu membawa kapasitas air 12 hingga 15 ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement