REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Industri kreatif terus berkembang di Indonesia. Koperasi disebut-sebut sebagai salah satu pendorong hidupnya industri kreatif.
Sekretaris Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Agus Muharram mengatakan, dalam koperasi terdapat pelatihan dan pendidikan yang sangat beragam. Pendidikan ini dapat dimanfaatkan pelaku usaha untuk mengembangkan kreativitasnya.
"Pemuda yang pemula membangun usaha kreatif ini, coba berkumpul di koperasi," kata Agus dalam acara Koperasi Goes to Campus di Institut Koperasi Indonesia (Ikopin), Jumat (9/10).
Kementerian KUKM menggratiskan akte koperasi yang dibentuk oleh pelaku usaha skala mikro, kecil dan menengah (UMKM), yaitu yang omzetnya di bawah Rp 50 juta. Ke depan, Kementerian KUKM akan merekrut sekitar 5.000 tenaga pendamping untuk nelayan, pertanian, industri kreatif dan industri lain yang melalui koperasi.
Terkait Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Kementerian KUKM akan melaksanakan pelatihan UKM dan koperasi. Pemerintah telah menganggarkan Rp 100 miliar untuk pelatihan ini.
Duta Koperasi Indonesia Dedy S Gumilar mengatakan, koperasi tidak hanya menyangkut aspek ekonomi, tapi juga sosial-budaya. Koperasi tidak mengejar profit sebesar-besarnya, tetapi kesejahteraan bersama. Karena itulah koperasi penting untuk pengembangan ekonomi dalam skala kecil.
"Koperasi cocok menjadi wadah pengembangan ekonomi masyarakat," ujar Dedy.