REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pesawat rombongan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang rencananya mengunjungi Jambi, terpaksa dialihkan dan mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatra Barat (Sumbar). Hal tersebut dikarenakan kepekatan kabut asap di Jambi tidak memungkinkan melakukan pendaratan pesawat.
Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan, Mayor Jenderal TNI, Lodewyk Pusung menuturkan, rombongan RI 1 berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma pukul 10.20 WIB menggunakan pesawat Boing-737/800 A-001.
"Kenapa tidak di Jambi, karena visibilitasnya di Jambi di bawah 1.000, sehingga pesawat kepresidenan diarahkan ke Padang (Bandara Minangkabau)," kata dia di Padang, Sumatra Barat, Kamis (8/10).
Ia melanjutkan, dari Padang, rombongan RI 1 langsung menuju Jambi menggunakan heli Puma. Tim pengawalan, lanjutnya, sudah menyiapkan sebanyak tiga heli Puma yang akan dikomandoi oleh prajurit TNI AU.
Rencananya, Lodewyk mengatakan, rombongan Presiden akan bermalam di Jambi. Kemudian keesokan harinya, presiden menuju Padang untuk melanjutkan perjalanan darat menuju Pekanbaru, Riau.
Dari Pekanbaru, ia menjelaskan, rombongan RI 1 kembali menuju Bukittinggi, Sumatra Barat untuk melakukan kunjungan kerja. Dari Bukittinggi, Lodewyk menuturkan, rencananya presiden akan meninjau Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar). Agenda Jokowi dilanjutkan melihat kondisi perumahan masyarakat Mentawai yang terkena tsunami pada 2010 lalu.
Dikatakannya, jajaran Korem, Polda dan pemerintah daerah menyiapkan sedikitnya 4.481 prajurit gabungan untuk pengamanan kunjungan presiden. Dalam kunjungan kerjanya, Lodewyk menambahkan, presiden didampingi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya dan Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrsi RI Marwan Jafar.