Kamis 08 Oct 2015 12:16 WIB
Kabut Asap

Ketebalan Asap Jambi Buat Pesawat Presiden tak Bisa Mendarat

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nur Aini
Sejumlah pengendara menembus kabut asap yang menyelimuti Jembatan Betrix, Sarolangun, Jambi, Rabu (7/10).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Sejumlah pengendara menembus kabut asap yang menyelimuti Jembatan Betrix, Sarolangun, Jambi, Rabu (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pesawat rombongan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang rencananya mengunjungi Jambi, terpaksa dialihkan dan mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatra Barat (Sumbar). Hal tersebut dikarenakan  kepekatan kabut asap di Jambi tidak memungkinkan melakukan pendaratan pesawat.

Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan, Mayor Jenderal TNI, Lodewyk Pusung menuturkan, rombongan RI 1 berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma pukul 10.20 WIB menggunakan pesawat Boing-737/800 A-001.

"Kenapa tidak di Jambi, karena visibilitasnya di Jambi di bawah 1.000, sehingga pesawat kepresidenan diarahkan ke Padang (Bandara Minangkabau)," kata dia di Padang, Sumatra Barat, Kamis (8/10).

Ia melanjutkan, dari Padang, rombongan RI 1 langsung ​ menuju Jambi menggunakan heli Puma. Tim pengawalan, lanjutnya, sudah menyiapkan sebanyak tiga heli Puma yang akan dikomandoi oleh prajurit TNI AU.

Rencananya, Lodewyk mengatakan, rombongan Presiden akan bermalam di Jambi. Kemudian keesokan harinya, presiden menuju Padang ​untuk ​melanjutkan perjalanan darat menuju Pekanbaru, Riau.

Dari Pekanbaru, ia menjelaskan​, rombongan RI 1 kembali menuju Bukittinggi, Sumatra Barat untuk melakukan kunjungan kerja. Dari Bukittinggi, Lodewyk menuturkan, rencananya presiden akan meninjau Kawasan Wisata Bahari  Terpadu ​Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar). Agenda Jokowi d​i​lanjutkan melihat kondisi perumahan masyarakat Mentawai yang terkena tsunami pada 2010 lalu.

Dikatakannya, jajaran Korem, Polda dan pemerintah daerah menyiapkan sedikitnya 4.481 prajurit gabungan untuk pengamanan kunjungan presiden. Dalam kunjungan kerjanya, Lodewyk menambahkan, presiden didampingi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya dan Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrsi RI Marwan Jafar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement