Kamis 08 Oct 2015 11:27 WIB

Pemerintah Disarankan Terima Bantuan Asing Atasi Asap

Red: Nur Aini
Kabut asap pekat di Desa Kemingking Luar, Taman Rajo, Muarojambi, Jambi, Selasa (6/10).
Foto: Antara
Kabut asap pekat di Desa Kemingking Luar, Taman Rajo, Muarojambi, Jambi, Selasa (6/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pemerintah disarankan menerima bantuan negara lain untuk mengatasi kebakaran lahan yang menyebabkan kabut asap. Pemerintah sebelumnya menolak bantuan dari Singapura dan Malaysia karena helikopter sulit terbang karena asap. 

Singapura menawarkan kembali bantuannya pada Rabu (7/10) dengan sejumlah peralatan termasuk pesawat C-130 untuk membuat hujan buatan dan dua pesawat jenis yang sama untuk membawa tim pemadam. Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengindikasikan akan menerima tawaran bantuan itu. 

"Kita harus menerima bantuan itu karena dua alasan. Pertama, ini akan menggambarkan bahwa kita bersama-sama mengatasi masalah ini. Kedua bersifat lebih praktis, bahwa semua orang paham betapa susahnya mengatasi kebakaran lahan," ujar Direktur Centre for Strategic and International Studies Rizal Sukma, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (8/10). 

Kabut asap menyebar dengan dukungan musim kering akibat El Nino, menutup wilayah Singapura, sebagian Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Kondisi itu membuat sejumlah sekolah diliburkan dan pembatasan kegiatan luar ruang.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei mengatakan pihaknya tidak keberatan dengan adanya bantuan dari luar. Namun, pihaknya masih menimbang apakah bantuan tersebut bisa benar-benar digunakan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement