REPUBLIKA.CO.ID,GORONTALO -- Kelompok tani di Kabupaten Gorontalo terpaksa menunda mengolah sawah ataupun musim tanam secara serentak, akibat kemarau panjang.
Iwan Ismail, salah seorang ketua kelompok tani di Kabupaten Gorontalo, kamis, mengatakan bahwa sudah dua bulan selesai melaksanakan panen areal persawahan, namun sampai saat ini masih menunda musim tanam akibat kemarau yang berkepanjangan melanda wilayah ini.
"Kami terpaksa menunda musim tanam tanam, karena areal sawah tidak dapat digarap akibat kekurangan air," Kata Iwan.
Dia menjelaskan, biasanya sebulan setelah selesai masa panen, petani langsung mengairi areal persawahaan untuk dioleh kemudian dilakukan penanaman, namun sudah dua bulan setelah panen selesai, ratusan hektar sawah belum dikelola.
Adam Mohamad ketua kelompok tani lainnya mengatakan, para petani di daerah ini tetap menungu hujan turun untuk mengolah sawah, jika maksakan kehendak nantinya hanya kerugian yang diperoleh sebab bibit akan mati akibat kekurangan air.
Kami telah sepakat bahwa untuk musim hambur benih dilaksanakan, setelah hujan turun dan pengairan normal, Kata Adam.
Dia menjelaskan, akibat musim kemarau yang melanda daerah ini selama beberapa bulan, tanah diareal persawahan menjadi kering dank eras, sehingga akan berdampak pada saat melakukan pembajakan nanti.
Jika biasanya bajak sawah hanya dilakukan sekali, namun karena tanahnya keras maka kemungkinan petani akan menambah biaya ekstra, kata Adam.
Dia mengungkapkan, sejumlah petani tidak bisa berbuat banyak dalam menghadapi musim kemarau kali ini, sebab selain hasil panen mengalami penurunan juga sudah terlambat untuk melaksanaka penanaman bibit serta mengolah sawah.
Kami hanya bisa berdoa agar musim hujan segera tiba dan mengairan akan lancar dan baik, Kata Adam.
Riza Fahriza