Kamis 08 Oct 2015 07:47 WIB

Kabut Asap Kembali Selimuti Muara Tewah, Jarak Pandang 100 Meter

Sejumlah pengendara menembus kabut asap yang menyelimuti Jembatan Betrix, Sarolangun, Jambi, Rabu (7/10).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Sejumlah pengendara menembus kabut asap yang menyelimuti Jembatan Betrix, Sarolangun, Jambi, Rabu (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID,MUARA TEWEH -- Kabut asap akibat kebakaran lahan di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, yang dua hari lalu di Muarateweh sempat berkurang, pada Kamis pagi bertambah dengan jarak pandang 100 meter.

"Kabut asap pagi ini semakin tebal disertai dengan embun sehingga jarak pandang sangat terbatas dan membuat sesak nafas," kata seorang warga Muarateweh, Dany , di Muarateweh, Kamis pagi.

Kepala Kelompok Tenaga Teknispada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Muarateweh Sunardi mengatakan pada Kamis pagi jarak pandang permukaan hanya sekitar 100 meter, sedangkan jarak pandang vertikal 150 feet. "Kabut asap ini bertambah parah dibanding hari kemarin," katanya.

Sementara Sekretaris Manggala Agni pada Kantor Seksi Konservasi Wilayah IV Muarateweh, Aswaludin mengatakan titik panas di wilayah Kabupaten Barito Utara pada dua hari yang lalu sempat nihil atau tidak ada.

Namun pada Kamis (8/10) sampai pukul 06.00 WIB dua satelit yaitu NOAA 18 dan Terra/Aqua (NASA) mendeteksi titik api di daerah ini.

"Pantauan satelit NOAA18 ada tiga titik api dan Terra sebanyak empat titik panas," kata dia.

Pantauan satelit Terra titik panas itu berada di Kelurahan Montallat I ada dua lokasi dan Kelurahan Tumpung Laung I ada satu titik api keduanya berada di wilayah Kecamatan Montallat serta Desa Benangin 5 Kecamatan Teweh Timur satu lokasi.

"Untuk Titik api yang dideteksi satelit NOAA 18 ada di wilayah Desa Lemo II Kecamatan Teweh Tengah ada dua lokasi dan Desa Majangkan Kecamatan Gunung Timang ada satu lokasi," jelas dia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement