REPUBLIKA.CO.ID, SULAWESI -- Sebuah tim ilmuwan internasional yang terdiri dari ilmuan asal Indonesia, Australia, dan Amerika telah menemukan spesies baru tikus di Indonesia.
Dilansir BBC News, Selasa (6/10), para ilmuwan memberi nama spesies baru itu Hyorhinomys stuempkei atau tikus berhidung babi. Tikus ini menurut mereka berbeda dan unik.
Lima dari tikus jenis baru itu ditemukan di pulau Sulawesi pada awal Januari oleh para peneliti. Kurator mamalia di Museum Victoria Kevin Rowe mengatakan, spesies terdahulu tidak tercatat.
"Kami berada di sebuah misi untuk menyurvei pegunungan terpencil di daerah dan untuk meneliti evolusi di Asia dan Australia," kata Rowe.
"Saat ini belum ada yang diketahui tentang tikus ini dan seberapa luas mereka menyebar ke seluruh hutan," tambahnya.
Rowe yang mengkhususkan diri dalam evolusi hewan pengerat, telah menghabiskan enam minggu di Indonesia dengan para ilmuwan lain. Mereka dibantu sekelompok penduduk setempat untuk mencoba mencapai kawasan hutan terpencil.
Untuk menangkap tikus baru itu, ia mengisahkan, timnya telah menyiapkan perangkap semalaman untuk beberapa hari. "Saat menemukan tikus saya langsung teriak ke rekan-rekan saya karena saya tahu itu adalah spesies baru," ujar Rowe.
Tikus yang tampak sehat, dengan perut buncit itu memiliki berat sekitar 250 gram. Rowe juga menambahkan, ada tikus di pulau Sulawesi mirip dengan mamalia baru yang ditemukan, tetapi mereka "tidak sama".
"Tahun lalu kami menemukan tikus amfibi dan ompong juga di pulau. Ada evolusi morfologi yang luar biasa terjadi di sana," ungkap rowe.
Rowe menjelaskan, tikus baru itu memiliki lubang hidung yang menyerupai babi. Ini yang membuatnya sangat unik. Memiliki wajah panjang dan telinga yang lebih besar untuk tikus seukurannya. Selain itu, dia memiliki gigi bawah yang lebih banyak sama dengan tikus kesturi.
"Ia juga memiliki rambut kemaluan yang sangat panjang dari yang kita lihat pada mamalia Australia lainnya," ungkap Rowe. Tikus spesies baru itu kini disimpan di sebuah museum di Indonesia.