Selasa 06 Oct 2015 19:22 WIB

Enam Titik Panas Terpantau di Sumbar

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Orang utan beraktivitas di tengah kabut asap yang menyelimuti areal hutan sekolah Orang utan Yayasan Penyelamatan Orang utan Borneo (BOSF) di Arboretum Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, Senin (5/10).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Orang utan beraktivitas di tengah kabut asap yang menyelimuti areal hutan sekolah Orang utan Yayasan Penyelamatan Orang utan Borneo (BOSF) di Arboretum Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, Senin (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID,Enam Titik Panas Terpantau di Sumbar

PADANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Global Atmosfer Watch (GAW) Koto Tabang menyatakan, terpantau ada enam titik panas dari satelit Terra & Aqua (MODIS) di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Selasa (5/10). "Dari pantauan satelit Terra & Aqua (MODIS) terpantau 319 titik panas di area Sumatra, salah satunya enam titik panas di Kabupaten Dharmasraya, Sumbar," kata Kasi Stasiun GAW Koto Tabang, Budi Satria, Selasa (6/10).

Ia mengatakan, untuk data titik api, sebaran paling banyak terpantau di Sumatra Selatan sebanyak 297 titik. Di Jambi sebanyak sembilan titik, Riau sebanyak satu titik, Kepulauan Bangka Belitung sebanyak dua titik, Lampung sebanyak empat titik dan di Sumbar sebanyak enam titik.

Sementara itu, berdasarkan pantauan satelit NOAA-18 menunjukkan, 59 titik panas mengepung wilayah Sumatra, dua titik panas berada di Kabupaten Dharmasraya, Sumbar. Untuk sebaran paling banyak, berada di Sumatra Selatan sebanyak 42 titik panas, Jambi sebanyak 11 titik panas, Bengkulu satu titik panas, Riau sebanyak dua titik dan Lampung satu titik panas.

Dia mengatakan, kabut asap akibat paparan kebakaran lahan dan hutan dari provinsi tetangga  masih menyelimuti Provinsi Sumbar. Bahkan, di bagian tengah dan timur provinsi ini diperkirakan menjadi wilayah yang mengalami tingkat kepekatan tinggi.

Budi menuturkan, pada pagi hingga sore merupakan periode yang rawan terhadap pengaruh kabut asap. Sementara untuk potensi hujan, ia mengatakan, diperkirakan terjadi pada siang menjelang sore hari, terutama di bagian pesisir.

Menurutnya, untuk esok hari, Pulau Sumatra secara keseluruhan berpeluang hujan.Namun, menurutnya, bagian selatan masih belum signifikan untuk mengeliminasi potensi kemunculan titik panas.

Kemudian, arah pergerakan angin, Budi menambahkan, dominan tetap bersumber dari tenggara Provinsi Sumbar. Sehingga, menyebabkan wilayah Sumbar tetap terdampak oleh kabut asap, terutama di kabupaten-kabupaten perbatasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement