Selasa 06 Oct 2015 19:00 WIB

Purwakarta akan Buatkan Jamban Massal

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Teguh Firmansyah
Contoh bangunan jamban berstandar
Foto: Dokumentasi
Contoh bangunan jamban berstandar

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, Jawa Barat, menginstruksikan kepala desa untuk inventarisasi rumah warga yang belum punya toilet. Pasalnya, disinyalir ribuan rumah penduduk ini belum memiliki fasilitas untuk mandi cuci kakus (MCK). Akibatnya, sanitisasi di lingkungan itu sangat buruk.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, akibat sanitasi yang buruk warga sering terkena penyakit. Seperti, diare, ISPA, bahkan yang terparah yaitu penyakit kaki gajah. Seperti, di Kecamatan Tegalwaru, yang merupakan daerah endemis penyakit menular itu.

"Hasil dari penelusuran, penyakit kaki gajah ini disebabkan oleh sanitasi yang buruk," ujar Dedi, kepada Republika, Selasa (6/10).

Karena itu, mulai hari ini pemkab menginstruksikan supaya kepala desa, Ketua RT/RW bergerak cepat guna mendata rumah warga. Setelah ada data, ke depan rumah warga yang belum punya jamban itu, akan diberi bantuan. Yakni, pembangunan jamban oleh pemkab. Dengan anggaran Rp 5 juta per rumah.

Dengan adanya jamban ini, diharapkan masyarakat bisa tertib dan lebih bersih lagi. Terutama, soal membuang hajat. Sehingga, mereka tak perlu buang hajat di sawah, kebon, ataupun sungai. Karena, dengan buang hajat di sembarang tempat akan mengundang berbagai sumber penyakit.

Pola hidup bersih warga di Purwakarta, lanjut Dedi, harus ditingkatkan lagi. Salah satunya, pemkab harus menyisihkan sebagian anggaran untuk pembangunan jamban. Bila tidak begitu, kebiasaan warga buang hajat di sembarang tempat tak akan pernah hilang. Dengan begitu, di lingkungan itu sanitasinya akan tetap buruk.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement