Selasa 06 Oct 2015 17:23 WIB

DPPK Masifkan Program Satu Rumah Satu APAR

Rep: c01/ Red: Friska Yolanda
Kebakaran
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (DPPK) Kota Bandung mengatakan kebakaran merupakan salah satu bencana dengan risiko terbesar di Kota Bandung. Untuk itu, DPPK akan mulai mensosialisasikan gerakan Satu Rumah Satu APAR (Alat Pemadam Api Ringan) sejak dini.

Kepala DPPK Kota Bandung Ferdi Ligaswara mengatakan, masyarakat perlu dengan cekatan memiliki fasilitas APAR sebagai bentuk pencegahan terhadap bencana kebakaran hebat yang mungkin terjadi. Dengan menggunakan APAR, warga dapat secara mandiri memadamkan api yang timbul dalam skala kecil.

“Teorinya, api besar dari kecil. Saat kecil ini, seharusnya dapat dimatikan oleh masyarakat,” ujar Ferdi, Selasa (6/10).

DPPK masih melakukan sosialisasi terkait gerakan Satu Rumah Satu APAR. Pada 2016, DPPK Kota Bandung akan mulai melakuakan gerakan Satu Rumah Satu APAR ini secara masif. Kepemilikan APAR menjadi kewajiban, khususnya bagi pelaku usaha dan industri. 

Kepemilikan APAR tidak akan terlalu memberatkan masyarakat. Pasalnya harga APAR sendiri jauh lebih murah dibandingkan dengan ponsel yang saat ini bahkan dimiliki oleh masyarakat menengah ke bawah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement