Senin 05 Oct 2015 23:10 WIB

Pelayanan Informasi Aeronautika Diharapkan Samai Negara Maju

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pesawat
Foto: Republika/Prayogi
Pesawat

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sekretaris Jenderal Asosiasi Profesi Sistem Informasi Aeronautika Indonesia atau The Indonesian Aeronautical Information Services Officer Association (AISINDO) Yayat Supriyatna mengatakan, pelayanan Informasi Aeronautika atau Aeronautical Information Services (AIS) di Indonesia diharapkan dapat menyamai pelayanan serupa di negara-negara maju.

Hal tersebut mengingat hingga saat ini produk informasi aeronautika di Indonesia masih belum setara dengan kualitas produk negara lain.

"Harus diakui itu memang fakta yang terjadi saat ini. Ketika sistem pelayanan di negara lain sudah terdigitalisasi, sehingga membuat pelayanannya lebih efisien dan cepat. Sementara di sini, pelayanan kita masih konvensional, masih pakai kertas," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (5/10).

Menurut Yayat, sedianya pemutakhiran sistem pelayanan informasi aeronautikal di Indonesia dapat dilaksanakan sejalan dengan program Pemerintah untuk mengalihkan secara bertahap pengelolaan produk dan pelayanan AIS kepada Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia.

Ia menambahkan, produk-produk AIS tersebut, antara lain meliputi Aeronautical Information Publication (AIP) yang berisi informasi dan data fasilitas, peralatan dan prosedur penerbangan, serta peta-peta penerbangan di Indonesia.

"Saat ini, AIP Indonesia dan peta-peta penerbangan masih menggunakan kertas, masih manual. Dampaknya, pilot lebih percaya dan mengunakan AIP dan peta-peta penerbangan milik Negara lain yang lebih mudah diakses karena sudah terekam secara digital di internet," lanjutnya.

Manajemen LPPNPI, menurut Yayat, juga menyampaikan hal senada dengan dirinya dalam pelaksanaan Musyawarah Nasional ke-IV AISINDO di Makassar,  1- 2 Oktober 2015. Pada acara Munas tersebut, Direktur Operasi LPPNPI Wisnu Darjono mengharapkan, setidaknya dalam kurun dua tahun ke depan AIS di Indonesia dapat setara dengan negara-negara maju.

"Program perbaikan harus dimotori oleh AISINDO, dengan mendorong profesionalisme petugas AIS. Tolok ukurnya dapat dilihat dari produknya. Apabila produknya dapat digunakan dan dipercayai oleh seluruh pilot di dunia, maka disitulah keberhasilan AISINDO," kata Wisnu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement