Senin 05 Oct 2015 06:48 WIB

Paket Ekonomi Pemerintah Dinilai Aneh

Rep: C27/ Red: Ilham
Paket Ekonomi (ilustrasi)
Paket Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Sabang Merauke, Cricle Syahganda Nainggolan mempertanyaakan kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah. Ada hal mendasar yang membuatnya bertanya-tanya, bahwa apa yang dikelurkan pemerintah bukan sebuah paket yang luar biasa, justru biasa saja.

"Paket dan pokek itu beda, paket itu keluar uang, sedangkan poket itu tentang uang masuk, jadi sekarang itu pemerintah melakukan apa?" ujar Syahganda Nainggolan di Jakarta, Ahad (4/10).

Dia menjelaskan permasalahan paket yang paling mengundang perhatian pada tahun 2008 yang dikeluarkan Presiden Barack Obama. Paket Stimulus yang mengeluarkan 200 miliar dolar itu menjadi tonggak munculnya pelbagai analisis dan buku untuk membahas.

Ia menjelaskan, paket tersebut digunakan untuk pengurangan pajak, pendidikan, pelayanan kesehatan, dan penggadaan pekerjaan. Kegunaan paket itulah yang seharusnya ditiru oleh pemerintahan Indonesia saat ini.

"Ya paket begitu, ada uang yang dikeluarkan, untuk subtitusi pengurangan pajak, kesejahteraan masyarakat untuk daya beli masyarakat, dan kemudian untuk creating job," ujarnya.

Jika tidak membahas hal tersebut, menurutnya itu bukan sebuah paket. Paket tidak hanya memperbaiki deregulas atau debirokrasi saja, karena menurutnya itu memang sebuah tugas dari sebuah pemerintah dimana pun dan tidak harus ada label paket.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement