REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumur Adem, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, terbakar, Ahad (4/10) sekitar pukul 00.30 WIB. Akibat peristiwa itu sepuluh orang pekerja mengalami luka bakar dan dilarikan ke sejumlah rumah sakit.
Berdasarkan informasi, kobaran api pertama kali terlihat di bagian conveyor, yang mengangkut batu bara menuju crusher. Kobaran api kemudian merembet dengan cepat akibat udara yang kering dan angin kencang.
Sepuluh orang pekerja yang sedang dinas malam di dekat lokasi kebakaran ikut terkena percikan api hingga mengalami luka bakar yang serius.
Mereka adalah Fauzi, warga Kecamatan Sukra, Trianudin Jana, warga Kecamatan Kandanghaur, Rosidin warga Kecamatan Anjatan, Andika warga Kecamatan Patrol, Slamet Riyadi warga Kecamatan Losarang, Muhamad Ashari warga Kecamatan Sukra, Teguh Prasetio warga Kecamatan Indramayu, Paryanto dan Herdianto warga Pekanbaru Riau, serta Usman warga Bekasi.
Upaya pemadaman dilakukan dengan mengerahkan empat armada pemadam kebakaran, yakni dua unit dari pemadam kebakaran Indramayu dan dua unit dari PLTU. Api baru dapat dikendalikan sekitar pukul 05.30 WIB.
Meski begitu, upaya penyemprotan ke conveyor yang terbakar masih terus dilakukan hingga sekitar pukul 13.00 WIB. Hal itu dimaksudkan untuk mengantisipasi munculnya kembali percikan api.
''Penyemprotan terus dilakukan supaya besi-besi conveyornya dingin,'' kata Kepala UPTD Pemadam Kebakaran Dinas Cipta Karya Indramayu, Hardi Suardi.
Kapolres Indramayu, AKBP Wijonarko mengatakan, hingga saat ini masih menyelidiki penyebab pasti terjadinya kebakaran. Pihaknya akan memanggil sejumlah saksi, termasuk general manajer PLTU Sumuradem serta mendatangkan tim labfor Polda Jabar.