Ahad 04 Oct 2015 07:20 WIB

Kekeringan, Budidaya Ikan di Jabar Turun 25 Persen

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ani Nursalikah
Budidaya Ikan Patin
Foto: Antara
Budidaya Ikan Patin

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kekeringan panjang mulai berdampak pada sektor perikanan di Jawa Barat. Produksi tahun ini, diperkirakan merosot cukup tajam.

Menurut Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jabar, Jafar Ismail, dampak kekeringan mulai terlihat terutama pada kegiatan budidaya ikan. Hal ini dikhawatirkan mengganggu upaya pencapai target produksi. Tahun ini, target produksi budidaya sebanyak satu juta ton.

"Akan terjadi penurunan produksi di budidaya ikan, diharapkan tidak lebih dari 25 persen," ujar Jafar kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Jafar mengatakan, kekeringan membuat pasokan air untuk kegiatan budidaya menjadi berkurang. Padahal, pasokan air menjadi faktor penting bagi kegiatan budidaya. BMKG sendiri, memperkirakan kemarau akan berlangsung hingga November atau Desember.

Menurut Jafar, pihaknya telah berupaya keras mengantisipasi agar dampak kekeringan tidak semakin parah dengan mengimbau pebudidaya menyelamatkan indukan ikan ke tempat yang relatif aman pasokan airnya.

Namun, sejumlah pebudidaya memilih berhenti beroperasi. Tidak hanya itu, pebudidaya lebih memilih menjual indukannya daripada mati akibat kekurangan air.

"Kami tidak bisa melarang mereka (pebudidaya) untuk menjual bibitnya. Karena, ini dilakukan demi meminimalisir kerugian," katanya.

Selain pada budidaya ikan air tawar, kata Jafar, kekeringan juga berdampak pada budidaya udang. Kekeringan membuat pasokan air tawar untuk tambak menjadi berkurang. Sehingga, membuat kadar air asin menjadi tinggi.

Kondisi tersebut, kata Jafar, sangat merugikan petambak. Karena, membuat pertumbuhan udang menjadi kurang optimal. Kekeringan seperti ini juga membuat udang rentan terserang penyakit.

"Juga mudah stres," katanya.

Meski produksi budidaya menurun, Jafar berharap kegiatan penangkapan ikan dapat meningkat. Target hasil tangkap tahun ini sebanyak 200 ribu ton.

Menurut Jafar, kemarau membuat salinitas air laut meningkat tinggi. Sehingga, akan mendorong ikan di tengah laut mendekati pantai. Hal ini akan memudahkan nelayan menangkap ikan.

"Kami berharap hasil tangkapan laut bisa meningkat 10-20 persen," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement